Bahlil Dinilai Buat Prabowo Pusing Gara-gara Elpiji 3 Kg, Rocky Gerung: Menterinya Mesti Digusur

Rocky Gerung menilai Menteri ESDM Bahlil Lahadalia layak dilengserkan terkait kebijakan elpiji 3 kilogram. Bahlil dinilai buat pusing Prabowo.

TRIBUNJAKARTA.COM - Pengamat politik Rocky Gerung menilai Menteri ESDM Bahlil Lahadalia layak dilengserkan dari Kabinet Merah Putih terkait kebijakan mengenai elpiji 3 kilogram.

Apalagi, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menyebut bahwa Presiden RI Prabowo Subianto tidak mengeluarkan kebijakan untuk melarang pengecer berjualan elpiji 3 kg.

Rocky Gerung mengingatkan bahwa menteri merupakan peralatan presiden.

Dimana, menteri menjadi alat untuk mengefektifkan kebijakan presiden dalam sistem presidensial.

"Sekarang ada peralatan yang namanya Menteri Bahlil membuat peralatan yang memusingkan presiden ini betul-betul kabinet yang absurd," kata Rocky Gerung dikutip TribunJakarta.com dari akun Youtube Rocky Gerung Official, Rabu (5/2/2025).

"Jadi kalau di publik terjadi kekacauan dalam soal elpiji dan itu akibat dari peraturan menteri sebagai alat presiden. Presiden ikut bertanggung jawab. Tetapi bila peraturan itu tidak dikonsultasikan kepada presiden maka menterinya yang mesti digusur, dilengserkan," sambung Rocky.

"Kan enggak mungkin presiden menginginkan adanya kekacauan di dalam kebijakan yang dia inginkan Jadi sebetulnya dengan logika yang sederhana Menteri Bahlil musti mengatakan saya bersalah," tambahnya.

Rocky lalu menyinggung peristiwa lansia yang meninggal setelah mengantre pembelian tabung gas 3 kilogram. Bahlil, kata Rocky, seharusnya bertanggung jawab secara moral dengan datang ke masyarakat kemudian mengaku salah dalam membuat kebijakan.

"Kenapa? karena dia tidak mampu mengantisipasi, menteri yang tidak mampu mengantisipasi dengan kebijakan yang yang sebetulnya kebijakan yang dungu sebetulnya itu mengakibatkan penderitaan rakyat," imbuhnya.

Rocky menegaskan peristiwa kekacauan distribusi elpiji bukan sekedar tidak paham manajemen distribusi tetapi juga kebutuhan energi sebagai kebutuhan dasar.

"Terlambat 1 menit terlambat 20 menit itu tempe goreng itu jadi gosong, kehabisan energi elpiji itu artinya bahan makanan yang ada di kulkas itu, enggak bisa dimasak lagi itu tetapi bagi emak-emak bukan itu masalahnya. Masalahnya adalah mereka harus bisa mengakses energi itu setiap saat  itu harus dijamin oleh negara," ujarnya.

KLIK SELENGKAPNYA: Presiden ke-7 RI Jokowi Dinilai Tidak Mau Dilupakan Publik. Pengamat politik Ungkit Putra Mahkota Hingga Beda dengan SBY dan Megawati Soekarnoputri.
KLIK SELENGKAPNYA: Presiden ke-7 RI Jokowi Dinilai Tidak Mau Dilupakan Publik. Pengamat politik Ungkit Putra Mahkota Hingga Beda dengan SBY dan Megawati Soekarnoputri.

Ia mencontohkan seorang ibu yang harus memberikan makan kepada keluarganya. Sedangkan, ibu tersebut membutuhkan gas sebagai kebutuhan dasar. 

Menurutnya, hal tersebut harus dipikirkan oleh para menteri.

"Mestinya ada semacam kalau Menteri Bahlil misalnya ungkapkan itu di dalam sidang kabinet ada beberapa menteri justru jadi devils advocate menguji gagasan menteri Bahlil itu sebelum jadi problem yang kemudian memusingkan presiden," katanya.

Menurut Rocky, hal tersebut menjadi konsekuensi kabinet besar yang dibentuk Prabowo Subianto. Pasalnya gemuknya Kabinet Merah Putih, kata Rocky, karena adanya tukar tambah politik dari KIM plus yang telah memenangkan Prabowo Subianto pada Pilpres 2024.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved