Gebrakan Sang Pemimpin

Tim Transisi Bicara Siswa Jakarta dapat Dobel: Sarapan dari Pramono, Makan Siang dari Prabowo

Siswa di Jakarta akan mendapat dobel manfaat, Sarapan Gratis dari Pemprov Jakarta dan makan bergizi gratis dari pemerintah pusat.

|
Gerald Leonardo Agustino/ TribunJakarta.com
MAKAN - Pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis di SDN Rawa Badak Utara 01 Pagi, Koja, Jakarta Utara, Senin (13/1/2025). Selain Makan Bergizi Gratis, siswa di Jakarta juga akan mendapat program sarapan gratis. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Siswa di Jakarta akan mendapat dobel manfaat, Sarapan Gratis dari Pemprov Jakarta dan makan bergizi gratis dari pemerintah pusat.

Sarapan Gratis merupakan program Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta terpilih, Pramono Anung-Rano Karno.

Seperti diketahui, Pramono-Rano akan dilantik dan bertugas menjadi pemimpin Jakarta pada Kamis (20/2/2025) mendatang.

Ketua Tim Transisi Pramono-Rano, Ima Mahdiah, memastikan program Sarapan Gratis akan langsung dilaksanakan setelah pelantikan.

"Sarapan Gratis ini menurut arahan Mas Pram dan Ban Doel, kita pertama, udah pasi untuk anak-anak yang sekolah ya."

"Rincinya nanti Mas Pram dan Bang Doel yang akan sampaikan," kata Ima kepda TribunJakarta di ruangannya, Kantor DPRD Jakaerta, Rabu (4/2/2025).

Ima pun menjelaskan, Gubernur Terpilih Pramono Anung menekankan soal nasib UMKM dan pelaku usaha kantin sekolah.

Sebab, siswa di Jakarta tidak hanya akan mendapat Sarapan Gratis, siangnya pun akan mendapat makan siang dari program Makan Bergizi Gratis.

"Pesan beliau yang perlu difokuskan adalah kita harus menggandeng UMKM dan juga kantin-kantin sekolah."

"Karena jangan sampai mereka jadi tidak punya pemasukan."

"Sampai ada bahasanya 'Ini gimana Bu, sarapan pag dari Pramono, makan siangnya dari Prabowo, terus kantin-kantin pada bubar Bu semuanya', ada yang ngomong ke kami pas kami turun kan," kata Ima.

Pram-Rano akan memberdayakan pelaku UMKM dan kantin sekolah untuk terlibat dalam program Sarapan Gratis.

"Itu juga jadi motivasi bahwa kami harus gandeng, tapi dengan catatan Tim Transisi juga sudah memanggil Dinas Kesehatan untuk mengkroscek kantin-kantin mereka."

"Ada standardnya, kantinnya itu proper gak sih untuk memasak, kan kadang ada juga kantin yang untuk menata, masaknya di rumah," jelas Ima.

Namun tidak sembarang kantin bisa memasakkan sarapan untuk para siswa.

Tim Transisi sampai menggandeng Dinas Kesehatan untuk menyeleksi kantin yang layak diajak kerja sama menyediakan Sarapan Gratis.

"Dari 3000-an kantin yang ada di sekolah yang target kita, itu 2600-an itu yang layak. Yang lainnya belum layak itu," jelasnya.

Ima juga memastikan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) agar program Sarapan Gratis dan Makan Bergizi Gratis tidak bersamaan.

"Kami minta Dinas Pendidikan koordinasi dengan BGN, agar tidak tumpang tindih."

"Kita meminta pihak makan bergizi gratis di makan siangnya," kata Ima.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved