Ramadan 2025
Kembali Buat Gebrakan, Dedi Mulyadi Ganti Jam Masuk ASN Lebih Pagi di Ramadan: Puasa Bukan Alasan
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi Kembali membuat gebrakan baru. Ganti jam masuk ASN lebih pagi?
TRIBUNJAKARTA.COM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi Kembali membuat gebrakan baru.
Dedi Mulyadi menyebut Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat selama bulan Ramadhan 2025 diimbau masuk lebih pagi yakni pukul 6.30 WIB.
Dengan jam masuk lebih pagi, para pegawai pun dapat kembali pulang lebih awal yakni pukul 14.00 WIB.
Hal itu disampaikan Dedi Mulyadi, di media social Instagramnya pada Sabtu, 1 Maret 2025.
“Saya ada instruksi jam kerja di bulan puasa, yang biasanya masuk pukul 7.30 dan pulang 14.30, mohon maaf akan saya ubah menjadi masuknya pukul 6.30,” ujar Dedi Mulyadi.
Dedi Mulyadi lalu menegaskan perubahan ini bukan bertujuan mencari sensasi.
“Tidak, saya tidak nyari sensasi. Saya menggunakan logika,” katanya.
Menurut Dedi Mulyadi, banyak orang cenderung tidur kembali setelah sahur dan salat subuh, yang sering kali menyebabkan keterlambatan masuk kerja.
Dengan memajukan jam kerja, Dedi Mulyadi berharap para pegawai dapat langsung beraktivitas setelah sahur dalam kondisi segar.
“Dari sisi kesehatan pun buruk, karena setelah sahur itu perut penuh dengan makanan, setelah itu ditidurkan, dan itu tidak boleh, baik menurut kajian kesehatan maupun ajaran Rasul,” tutur Dedi Mulyadi.
Tak Cuma Jam Masuk
Selain perubahan jam masuk dan pulang, waktu istirahat siang juga mengalami penyesuaian.
Jika sebelumnya hanya berdurasi 30 menit, kini diperpanjang menjadi satu jam, dari pukul 12.00 WIB hingga 13.00 WIB.
Hal ini bertujuan agar pegawai dapat beristirahat sejenak setelah salat Zuhur, termasuk tidur siang yang dianjurkan saat berpuasa.
Dedi Mulyadi juga menyoroti manfaat kebijakan ini dalam memberikan lebih banyak waktu bagi pegawai untuk berkumpul dengan keluarga menjelang berbuka puasa.
Dengan pulang lebih awal, terutama bagi ibu-ibu, mereka memiliki kesempatan lebih banyak untuk mempersiapkan hidangan berbuka, sementara para ayah juga dapat membantu di rumah.
“Semoga keputusan ini bisa jadi tambah semangat bagi kita melayani masyarakat. Puasa bukan alasan bagi kita untuk menurunnya jam layanan untuk masyarakat,” ujar Dedi Mulyadi.
Kebijakan ini pun disambut oleh warganet di kolom komentar video Reels tersebut.
“Setuju pak biar msh bisa sempat masak,” kata akun ussiusi berkomentar.
“Justru bapak ini sangat islami menerapkan anjuran Rasul,” kata pemilik akun marlithagiofenni.
“Utk yg sekolah jadwal malah diubah lebih siang pak. Jam 07.30 bisa tetap aja pak jam 07.00 Pak. emak2 juga suka bablas klo skolahnya siang,” kata qianacantikka.***
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.