Viral di Media Sosial
Pengakuan Aang yang Istri dan Anaknya Tewas Pelukan saat Banjir di Sukabumi, Sebut Tak Maksud Bohong
Terkuak pengakuan Aang, pria yang istri dan anaknya tewas berpelukan setelah terseret banjir di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Kamis (6/3/2025).
TRIBUNJAKARTA.COM - Terkuak pengakuan Aang, pria yang istri dan anaknya tewas berpelukan setelah terseret banjir di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Kamis (6/3/2025).
Diketahui Aang sempat membuah heboh, karena menyebut istrinya, Santi (40) dan anaknya Nurul (3) selamat dalam musibah banjir bandang tersebut.
Dalam video yang viral, Aang terlihat hanya mengenakan sarung dan menenteng handuk di pundak.
Ia mengatakan Santi dan Nurul berada di Desa Margalaksana.
"Assalamualaikum wr wb, saya atas nama H. Aang dari suami neng Santi yang di Kampung Gumelar yah, yang dinyatakan kata orang-orang itu terbawa arus, istri saya dan anak saya, ternyata anak saya ada di Cikakak, Desa Margalaksana, Kampung Ciganas, alhamdulillah selamat," ujar Aang dalam video beredar.
Bahkan juragan warung kelontong di Pasar Palabuhanratu tersebut menyebut informasi istri dan anaknya jadi korban banjir itu tidak benar.
"Ternyata yang diinfokan itu tidak sesuai dengan kenyataan dan alhamdulillah selamat," ujar Aang di akhir video.
Pengakuang Aang
Kepada polisi, Aang mengaku dirinya tidak bermaksud berbohong.
Awalnya ia yakin bahwa anak dan istrinya selamat dari bencana banjir yang melanda kampungnya.
Aang tak tahu istrinya masih di kontrakan.
"Menurut keterangannya, Aang mengira istrinya sudah pulang ke Sirnarasa bersama anaknya (kampung halaman sang istri). Itu komunikasi terakhir Aang dengan istrinya," kata Kapolsek Cikakak AKP Dudung Masduki.
Saat banjir mulai naik, Aang tetap berjualan di pasar dan tidak mengetahui kondisi di rumah kontrakannya.
"Dia tidak tahu kalau istrinya masih ada di kontrakan. Yang tahu kan tetangganya. Setelah tahu istrinya dan anaknya meninggal, dia shock, merasa sedih," jelas Dudung.
Kronologi Penemuan Jasad Ibu dan Anak
Santi dan Nurul ditemukan dalam kondisi berpelukan dalam keadaan meninggal dunia pada Jumat (7/3/2025).
Korban dinyatakan hilang setelah terjebak di dalam rumah dalam kondisi banjir dan hujan besar.
Kasi Operasi Kantor SAR Jakarta, Ahmad Rizkiansyah mengungkapkan kronologi pencarian dan evakuasi kedua korban.
Ahmad menyebut, setelah berupaya pencairan korban dari material rumah yang roboh, pada akhirnya kedua korban berhasil ditemukan sekitar pukul 13.30 WIB.
"Kedua korban bisa ditemukan bersama-sama, keduanya saling berpelukan dalam kondisi sudah meninggal dunia," jelas Ahmad kepada awak media.
Menurut informasi dari saksi, ibu dan anak tersebut menjadi korban banjir karena tidak bisa menyelamatkan diri karena air sudah tinggi.
"Ini pada saat airnya memang sudah tinggi dengan arus yang sangat deras itu, ibu dan anak masih di dalam rumah, belakang rumah, pada saat airnya mulai menghantam rumah tersebut, ibu dan anak ini terjatuh," jelasnya.
Ahmad mengungkap, saat ini tim Basarnas bersama dengan unsur petugas gabungan dan relawan masih berupaya mencari korban lainnya.
"Secara keseluruhan data yang kita punya. Kita masih mencari ada lima orang lagi, longsor di daerah Lengkong dengan satunya di Simpenan," tandasnya.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/DIMAKI-WARGA-Aang-berkalung-handuk-seorang-suami-malah-santai.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.