Banjir di Bekasi
SMAN 21 Bekasi Porak Poranda Diterjang Banjir, Dedi Mulyadi Upayakan Ujian Tak Diundur: Mohon Tenang
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berikan semangat untuk seluruh murid SMAN 21 Bekasi yang porak-poranda diterjang banjir.
Sepekan setelah banjir melanda, kondisi SMAN 21 Bekasi belum juga pulih dari sisa banjir berupa lumpur dan sampah menggunung pada Senin (10/3/2025).
Wakil Kepala SMA Negeri 21 Kota Bekasi, Lala Kardasih mengatakan, kondisi sekolah masih jauh dari kata pulih karena masih banyak barang dan fasilitas yang dibersihkan.
"Kondisinya sekarang kurang lebih 30 persen, kita baru bisa memasukkan beberapa barang ke dalam ruangan," kata Lala.
Akibatnya, proses belajar mengajar saat ini terpaksa ditiadakan karena kondisi sekolah yang belum memungkinkan.
"Sampai hari ini anak-anak masih kita minta tolong bantuannya untuk beres-beresin meja kursi ke kelas masing-masing," jelasnya.
Selama proses pembersihan ini, sekolah mendapat bantuan tenaga dari berbagai pihak mulai dari TNI dan siswa OSIS dari SMA N 22 Kota Bekasi.
Saat ini, pihaknya masih terus berupaya melakukan pembersihan dengan mengerahkan kekuatan baik guru dan siswa.
"Kita akan fokus pembersihan, saat ini siswa memang kita minta bantuan untuk sama-sama bertanggung jawab meja dan kursi kelas mereka masing-masing," tegas dia.
Ujian Ditunda
Banjir yang melanda juga berdampak pada pelaksanaan ujian Penilaian Sumatif Akhir Jenjang (PSAJ).
Sebanyak 278 pelajar kelas 12 yang awalnya dijadwalkan mengikuti ujian pada 10-24 Maret 2025, harus menunda jadwal tersebut menjadi 9 April 2025.
"Untuk kelas 12 ada 278 pelajar, yang terdampak 130 pelajar. Kami sudah minta reschedule 9 April," kata Wakil Kepala Sekolah SMAN 21 Bekasi Lala Kardasih di lokasi, Senin (10/3/2025).
Saat ini, fokus mereka adalah membersihkan puing-puing sisa banjir. Tantangan besar masih dihadapi, yaitu menghilangkan lumpur sisa banjir yang menempel di berbagai area.
Pihak sekolah membutuhkan alat berat untuk menyemprot maupun mengangkut lumpur ke luar lingkungan.
"Kami masih menunggu konfirmasi semacam mobil sampah untuk mengangkut sampah ini dan mungkin lumpur kita masukin ke dalam karung," ungkap Lala.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.