Ramadan 2025
Pengidap Autoimun Boleh Puasa, Tapi Jangan Abaikan Hal Ini!
Penyintas Autoimun boleh berpuasa, tapi ada beberapa hal yang harus diperhatikan menurut dokter.
TRIBUNJAKARTA.COM - Apakah penderita autoimun boleh berpuasa? Begini tipsnya menurut dokter.
Berpuasa di bulan Ramadan bisa jadi tantangan berat bagi mereka yang memiliki masalah kesehatan tertentu, seperti sakit autoimun misalnya.
Penyakit autoimun terjadi karena sistem imunitas tubuh berbalik menyerang jaringan tubuh sendiri.
Karena tak ingin ketinggalan momen puasa Ramadan, mungkin beberapa dari mereka yang memiliki kondisi tersebut tetap memaksakan diri ikut berpuasa. Jika begini, apakah aman dilakukan?
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Alergi dan Imunologi, Yovita Mulyakusuma, menjelaskan penting bagi penyintas autoimun menjaga asupan makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh.
Hal ini dilakukan agar sistem imun tubuhnya tetap terkendali dengan baik.
"Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum melaksanakan puasa, karena penyakit autoimun bermacam-macam jenis, dan kondisi tubuh masing-masing penyintas berbeda," kata dia, dikutip dari keterangan pers resmi Eka Hospital Cibubur, baru-baru ini.
Berpuasa dapat menjadi hal yang menantang untuk dilakukan oleh penyintas autoimun.
Akan tetapi dengan persiapan yang baik dan memperhatikan beberapa hal berikut, penyintas autoimun diperbolehkan untuk puasa tanpa mengorbankan kondisi kesehatan mereka.
Salah satu yang utama, kata Dokter Yovita yakni penting untuk berkonsultasi ke dokter.
Hal ini untuk mengetahui kondisi kesehatan mereka, apakah memungkinkan untuk puasa atau tidak.
Selain itu, berikut beberapa tips yang harus diperhatikan bagi penyintas autoimun yang berpuasa di bulan Ramadan:
1. Pastikan tubuh tetap terhidrasi
Saat menjalankan puasa, penyintas autoimun penting untuk memastikan tubuh mereka terhidrasi dengan baik.
Sebab dehidrasi, dapat mengganggu fungsi normal sel-sel tubuh yang sudah bekerja lebih keras pada tubuh seseorang yang memiliki autoimun.
Pastikan Anda menjaga asupan air minum sejak berbuka hingga sahur untuk menghindari dehidrasi, dan sebisa mungkin hindari minuman berkafein.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.