Mahasiswa UKI Tewas

Polres Metro Jakarta Timur Didemo karena Belum Ungkap Kasus Tewasnya Mahasiswa UKI

Puluhan orang mengadakan aksi demo di depan Polres Metro Jakarta Timur terkait tewasnya mahasiswa Universitas Kristen Indonesia, Kenzha Walewangko.

|
Penulis: Bima Putra | Editor: Satrio Sarwo Trengginas
Bima Putra/TribunJakarta.com
Aksi demo di depan Polres Metro Jakarta Timur menuntut tewasnya mahasiswa UKI, Kenzha Walewangko diusut tuntas, Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (21/3/2025). TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA - Puluhan orang mengadakan aksi demo di depan Polres Metro Jakarta Timur terkait tewasnya mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI), Kenzha Walewangko.

Dalam aksinya peserta aksi yang berasal dari mahasiswa UKI, teman, dan keluarga Kenzha mempertanyakan kinerja Polres Metro Jakarta Timur dalam penanganan kasus tewasnya Kenzha.

Baik penyebab kematian, dan ada atau tidaknya unsur tindak pidana dalam kasus tewasnya Kenzha Walewangko belum dapat dipastikan dengan alasan proses penyelidikan masih berjalan.

Peserta aksi, Emon Wirawan mengatakan bahkan hingga kini pihak keluarga Kenzha belum mendapat Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP) dari penyelidik.

"Masih belum sampai di tangan keluarga. Kalau Kapolres tidak bisa bekerja turun dari jabatannya," kata Emon dari atas mobil komando di depan Mapolres Metro Jakarta Timur, Jumat (21/3/2025).

Tidak hanya membawa mobil komando dilengkapi pengeras suara untuk menyuarakan pendapatnya, peserta aksi yang berjumlah sekitar 80 orang juga membawa banner dan poster.

Di antaranya banner yang bertuliskan kalimat 'Usut tuntas dengan transparan, Kenzha Walewangko. Justice For Kenzha' yang dilengkapi dengan foto korban semasa hidup.

"Di saat ada orangtua yang memberikan anaknya pergi untuk kuliah, mencari ilmu tapi kembali dengan tidak bernyawa. Tidak ada jawaban kenapa anaknya ini tidak bernyawa," ujarnya.

Menurut peserta aksi, keterangan yang disampaikan Polres Metro Jakarta Timur sebelumnya menyampaikan sudah memeriksa 27 saksi belum dapat memberi kejelasan kepada keluarga.

Atas hal itu, peserta aksi meminta jajaran Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jakarta Timur yang menangani kasus untuk segera mengungkap kasus tewasnya Kenzha.

"Apakah kalian harus dibayar baru menuntaskan masalah ini? Apakah kalian harus diberi cuan untuk menyelesaikan masalah ini? Di mana hati nurani kakak, bapak, semua," tutur peserta aksi lain.

Sebelumnya Kenzha Walewangko ditemukan tewas di dalam area kampus UKI, Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur dengan keadaan kepala terluka pada Selasa (4/3) malam.

Dari penyelidikan sementara Polres Metro Jakarta Timur sebelum tewas Kenzha meminum minuman keras bersama temannya di dalam kampus, hingga sempat terjadi cekcok mulut.

Keributan sempat direlai petugas keamanan UKI, namun beberapa saat setelah kejadian Kenzha ditemukan tewas di dalam area kampus dalam keadaan kepala terluka.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved