Viral di Media Sosial

Asal Usul Nama Cikiwul, Wilayah yang Berdiri Tahun 1984, Diklaim Tumbuh Besarnya Suhada Jadi Jagoan

Nama tersebut mulai beken ketika seorang pria gempal mengaku sebagai jagoan dari Cikiwul. Lantas seperti apa cerita asal usul wilayah Cikiwul?

|
(Tangkapan layar Wikipedia, TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar, Instagram).
ASAL USUL CIKIWUL - Terkuak asal usul nama Cikiwul yang belakangan santer terdengar di telinga publik lantaran aksi pemerasan yang dilakukan oleh seorang preman. (Tangkapan layar Wikipedia, TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar, Instagram). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Nama Cikiwul santer terdengar di telinga masyarakat belakangan ini. 

Nama tersebut mulai beken ketika seorang pria gempal mengaku sebagai jagoan dari Cikiwul

Jagoan bernama Suhada itu mendadak viral usai meminta tunjangan hari raya (THR) Lebaran kepada perusahaan plastik di kawasan Bantargebang, Kota Bekasi. 

Lantas seperti apa cerita asal usul wilayah Cikiwul tersebut? Berikut penjelasannya. 

Dikutip dari Wikipedia, Cikiwul merupakan nama kelurahan di Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat. 

Kelurahan Cikiwul berdiri dari tahun 1984 dan dahulu pecahan dari Desa Layung Sari, Kecamatan Setu. 

Cikiwul berasal dari kata "ci" artinya "air" dan "kawul" artinya "kumpul" yang digabungkan berarti "air berkumpul".

Cikiwul berbatasan dengan Kelurahan Bantargebang di bagian utara, Kelurahan Sumurbatu di bagian timur, Kelurahan Ciketingudik di bagian selatan dan Kabupaten Bogor di bagian barat. 

Bahasa sehari-hari yang digunakan ialah bahasa Sunda kasar. 

Hal itu dikarenakan wilayah Kelurahan Cikiwul masuk ke dalam wilayah peralihan kebudayaan dari wilayah Cileungsi Bogor dengan budaya Sunda yang masuk ke wilayah Bekasi yang notabene masih berbudaya Betawi. 

Kronologi Jagoan Cikiwul

Suhada awalnya meminta THR Lebaran ketika mendatangi perusahaan plastik pada Senin (17/3/2025), sekitar pukul 11.00 WIB.

Aksi Suhada itu terekam dalam sebuah video berdurasi 2 menit 59 detik yang diunggah pengguna Instagram, @infobekasi.

Awalnya, Suhada yang mengenakan rompi hitam dan kaus berwarna merah marun geram setelah sang sekuriti pabrik hanya memberikannya uang THR Rp 20.000.

Suhada yang tak puas dengan nominal pemberian sekuriti akhirnya memaksa ingin bertemu pemilik perusahaan.

"Gue enggak mau itu duit lu, gue mau pimpinan lu, sini," kata Suhada kepada sang sekuriti, dikutip dari Instagram @Infobekasi, Kamis (20/3/2025).

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved