Nirwono Joga Ingatkan Pentingnya Menjaga Keberlangsungan Siklus Air Bersih di Jakarta

Ahli Tata Kota, Nirwono Joga mengingatkan pentingnya menjaga keberlangsungan siklus air bersih secara berkelanjutan.

KOMPAS.com/KURNIA SARI AZIZA
PENTINGNYA AIR BERSIH - Akademisi Universitas Trisakti dan pengamat lansekap, Nirwono Joga. Nirwono yang saat ini menjabat sebagai Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Bidang Pembangunan dan Tata Kota, mengingatkan pentingnya menjaga keberlangsungan siklus air bersih secara berkelanjutan, Selasa (25/3/2025) malam. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM - Ahli Tata Kota, Nirwono Joga mengingatkan pentingnya menjaga keberlangsungan siklus air bersih secara berkelanjutan.

Hal itu, kata dia, bertujuan agar sumber-sumber air baku dapat terus terjaga.

Nirwono yang saat ini menjabat sebagai Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Bidang Pembangunan dan Tata Kota, mengatakan, ada empat hal yang penting harus dilakukan segera agar kebutuhan air bersih dapat terpenuhi dengan baik.

Pertama, kata dia, perlu dilakukan regenerasi atau pembenahan badan sungai dari hulu ke danau-embung-waduk. 

Kedua, merevitalisasi badan air, situ , danau, embung, dan waduk. 

"Ketiga, menambah Ruang Terbuka Hijau, dan terakhir adalah konservasi perlindungan hutan lindung," kata Nirwono, usai acara diskusi bertajuk "Issu Air Minum dan Penyehatan Lingkungan menjadi Prioritas Pembangunan" di "Journey Coffe, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (25/3/2025) malam.

Kemudian, Direktur Eksekutif Komunitas Pemberdayaan Masyarakat Indonesia (KPMI), Andi Wijaya atau akrab disapa Adjie Rimbawan menuturkan, diskusi tentang air bersih ini menjadi penting karena air menjadi kebutuhan primer.

"Tidak hanya persoalan di hilir, namun kita juga perlu membahas dan mencari solusi permasalahan yang ada di hulu agar layanan air bersih bagi warga Jakarta terpenuhi dengan baik.

Menjadi ironi tentu jika di Jakarta sebagai Ibukota belum semua warganya mendapatkan akses air bersih yang baik melalui jaringan perpipaan," ucapnya.

Adjie berharap, diskusi the series yang diadakan bertepatan di bulan Ramadan 1446 Hijriah dengan menghadirkan narasumber berkompeten ini dapat memberikan masukan kepada PAM Jaya sekaligus mengedukasi masyarakat.

"Semoga kita semua dapat menjaga kelestarian alam dan lingkungan agar kebutuhan air baku tercukupi.

Kemudian, tidak menggunakan air tanah karena dapat memicu land subsidence yang jika ini dilakukan terus menerus bukan mustahil Jakarta akan tenggelam karena daratan di pesisir utara Jakarta sudah lebih rendah dari muka iar laut," kata Adjie.

Sementara itu, Direktur Pelayanan Perumda PAM Jaya, Syahrul Hasan menjelaskan, akselerasi untuk mencapai target cakupan layanan air bersih 100 persen di tahun 2030 terus dilakukan. Untuk itu, kelestarian sumber-sumber air perlu dijaga.

"Pada tahun 2023 berhasil direalisasikan sebanyak 12.663 sambungan rumah (SR) dan di tahun 2024 mencapai 46.196 SR. Sementara, pada tahun ini ditargetkan dapat terealisasi sebanyak 10.073 SR," terangnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved