Viral di Media Sosial

Rekaman CCTV Dokter Kandungan Cabuli Wanita Hamil Pasiennya di Garut, Awalnya USG Kandungan Korban 

Rekaman CCTV yang memperlihatkan seorang dokter kandungan melakukan pelecehan seksual kepada pasiennya viral di media social.

Tangkapan layar di Instagram dan TikTok
DOKTER CABUL DI GARUT - Rekaman CCTV yang memperlihatkan seorang dokter kandungan melakukan pelecehan seksual kepada pasiennya di Garut viral di media social. 

TRIBUNJAKARTA.COM -  Rekaman CCTV yang memperlihatkan seorang dokter kandungan melakukan pelecehan seksual kepada pasiennya viral di media sosial.

Peristiwa tak terpuji tersebut terjadi di sebuah klinik, di Garut, Jawa Barat.

Di awal video dokter berinisial I, terlihat sedang memeriksa kehamilan seorang pasien menggunakan alatUSG.

Saat pemeriksaan berlangsung tak terlihat didampingi perawat.

Beberapa saat kemudian dokter tersebut terlihat bertindak tak senonoh ke pasiennya.

Ia mulai meraba-raba tubuh bagian atas pasien wanita tersebut.

Kata Dinas Kesehatan

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut mengaku pernah mendapatkan laporan soal kasus pelecehan seksual dokter kandugan terhadap pasiennya di tahun 2024.

Namun pihak Dinkes Kabupaten Garut belum bisa memastikan apakah video dugaan pelecehan seksual yang kini tengah viral di media sosial merupakan kejadian yang sama dengan kasus yang pernah dilaporkan ke pihaknya.

"Saya harus lihat lagi datanya ya, memang waktu itu (2024) sempat ada laporan dan sempat diselesaikan," ujar Kepala Dinkes Garut, Leli Yuliani, saat ditemui usai menghadiri pelantikan CPNS dan PPPK di Alun-Alun Garut, Selasa (15/4/2025). 

Leli menyebut bahwa laporan pada tahun lalu sudah diselesaikan secara kekeluargaan dengan melibatkan aparat penegak hukum (APH), dan dokter bersangkutan pun telah berhenti praktik di Garut sejak akhir 2024. 

"Kalau tidak salah yah itu sekitar satu tahun yang lalu ketika yang bersangkutan sedang praktik di Garut," katanya. 

"Dulu ada yang laporan ke Dinkes dan itu sudah diselesaikan kalau tidak salah waktu itu memang sudah melibatkan pihak APH," kata Leli. 

Ia memastikan dokter tersebut bukan aparatur sipil negara (ASN), meskipun sempat berpraktik di rumah sakit milik pemerintah, swasta, serta beberapa klinik. 

Kini, nama dokter tersebut sudah tidak lagi tercatat dalam Sistem Informasi Sumber Daya Kesehatan Dinkes Garut

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved