Pengamat Baca Isi Hati Prabowo Angkat Mensesneg Jubir, Hasan Nasbi Tak Dipercaya Imbas Kepala Babi

Pengamat politik Adi Prayitno membaca isi hati Presiden Prabowo Subianto yang baru saja mengangkat Mensesneg, Prasetyo Hadi jadi jubir.

Kepala Babi ( Tempo/PRaga Utama) Hasan Nasbi (KOMPAS.com / IRFAN KAMIL)
HASAN NASBI DAN BABI - Kolase foto Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (20/8/2024) dengan kepala babi yang dikirim ke kantor Berita Tempo, Jakarta, Rabu (19/3/2025). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Pengamat politik Adi Prayitno membaca isi hati Presiden Prabowo Subianto yang baru saja mengangkat Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi, menjadi juru bicara (jubir).

Menurutnya, Prabowo tak bisa menyembunyikan rasa kekecewaannya.

Sebab, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Presidential Communication Office (PCO), Hasan Nasbi yang seharusnya menjadi corong utama Istana, justru kerap blunder.

"Ini sebagai bentuk bagaimana kekecewaan Presiden sebenarnya kepada PCO yang memang kinerjanya itu tidak sesuai dengan ekspektasi," ujar Adi kepada Kompas.com, Jumat (18/4/2025).

Kekecewaan Prabowo terlihat dari pengakuannya sendiri ketika diwawancara enam pemimpin redaksi di kediamannya beberapa waktu lali.

"Beberapa waktu yang lalu, Prabowo Subianto secara terbuka memang sempat mengakui bahwa komunikasi politik Istana itu memang sangat mengecewakan dan tidak sesuai dengan harapan, itu yang pertama," kata dia.

Adi menggarisbawahi ketika Hasan mendapat sorotan negatif setelah menanggapi teror kepala babi yang menimpa kantor berita Tempo.

"Yang teranyar tentu ketika ada pernyataan terkait dengan teror kepada jurnalis Tempo, misalnya terkait dengan kepala babi, alih-alih memberikan pernyataan yang sifatnya simpatik, PCO justru menganggap bahwa persoalan kepala babi itu ya sebaiknya dimasak saja," kata Adi.

Selain soal teror kepala babi, Hasan juga sempat ramai dikritik karena cuitannya di X yang menanggapi sinis demo revisi Undang-Undang TNI.

"Sebelumnya juga ada status di X yang dibuat oleh PCO bahwa pihak-pihak yang melakukan protes dan aksi demonstrasi terkait dengan Revisi Undang-Undang TNI itu adalah sifat yang provokatif dan seterusnya," imbuh dia.

Seperti diketahui, Prasetyo Hadi adalah orang lingkaran terdalam dari Prabowo, kader Gerindra, dan sudah memiliki hubungan panjang dengan Prabowo.

Prasetyo Hadi pun dinilai bisa menerjemahkan apa yang Prabowo maksud dari gestur dan bahasanya saja, tanpa perlu menunggu kepala negara berbicara.

"Jadi dalam konteks inilah menjadi penting sebenarnya Prabowo Subianto ingin menaruh orang kepercayaannya untuk menjadi Jubir Istana, menjadi Jubir Presiden, supaya di kemudian hari tidak ada lagi kontroversi, tidak ada lagi hal-hal yang kemudian menimbulkan efek buruk terkait dengan komunikasi pemerintah," kata Adi.

Diberitakan sebelumnya, Prasetyo mengungkap bahwa ia ditunjuk sebagai juru bicara presiden.

Prasetyo membantah penunjukan dirinya sebagai Jubir berkaitan dengan pernyataan blunder dari Hasan Nasbi, tak terkecuali saat menanggapi teror kepala babi kepada wartawan Tempo. I

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved