Sosok Dua Jenderal Jengah dengan Ormas Bak Preman, Salah Satunya Ingatkan Hercules dan Senggol GRIB
Dua jenderal purnawirawan TNI tegas menyatakan jengah dengan ormas yang seperti preman. , Salah Satunya Ingatkan Hercules dan Senggol GRIB.
"Kamu itu kan preman memakai pakaian ormas. Saya bisa buktikan kau itu preman," lanjutnya.
Mantan Panglima TNI tersebut kemudian menyinggung insiden di Depok, di mana anggota kepolisian diserang dan mobilnya dibakar saat menjalankan tugas.
Menurut Gatot, kejadian itu sebagai bentuk pelecehan terhadap negara dan hukum.
"Polisi itu adalah alat negara. Ketika akan menangkap, dilawan, dikepung. Negara apa ini?" katanya.
Ia menegaskan bahwa semua TNI akan menjadi purnawirawan dan bahwa mereka layak dihormati, karena telah berdarah-darah membela bangsa.
"Pak Sutiyoso itu purnawirawan bintang tiga loh. Termasuk saya juga di Timor-Timur. Kita berdarah-darah!" katanya.
Gatot mengingatkan kehancuran akan tak terelakkan jika negara dikuasai oleh preman.
Profil Gatot Nurmantyo
Gatot Nurmantyo memiliki nama dan gelar lengkap Jenderal TNI Purn. H. Gatot Nurmantyo, S.I.P.
Gatot Nurmantyo merupakan mantan panglima TNI periode 2015-2017.
Gatot Nurmantyo resmi diberhentikan secara hormat dari jabatannya sebagai Panglima Tentara Nasional Indonesia pada Jumat (8/12/2017).
Pemberhentian ini ditandai dengan dilantiknya Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI oleh Presiden Joko Widodo.
Gatot adalah lulusan Akademi Militer atau Akmil 1982.
Sosok Gatot Nurmantyo memiliki karier cemerlang di dunia kemiliteran Indonesia.
Jenderal Gatot Nurmantyo diketahui pernah menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat ke-30.
Dilansir Tribunnewswiki, awal karier Gatot Nurmantyo dimulai dari bergabungnya dia di pasukan infanteri baret hijau Kostrad.
Jabatan pertama yang disandang Gatot Nurmantyo adalah Komandan Peleton MO 81 Kompi Bantuan Batalyon Infanteri 315/Garuda.
Pada 1983-1984, Gatot Nurmantyo pernah diutus dalam operasi Seroja di Timor Leste.
Gatot Nurmantyo kemudian dimutasi menjadi Komandan Kompi Senapan B Batalyon Infanteri 320/Badak Putih dan Komandan Kompi Senapan C Batalyon Infanteri 310/Kidang Kancana.
Jenderal Gatot Nurmantyo diketahui pernah menduduki berbagai jabatan selama bertugas di Papua.
Kemdian Jenderal Gatot Nurmantyo dipindahtugaskan ke Jakarta.
Ia menjadi Kasdivif 2/Kostrad lalu ke Dirlat Kodiklat.
Kian moncer, Gatot Nurmantyo dipercaya untuk mengisi posisi sebagai Gubernur Akademi Militer di tahun 2010.
Hanya butuh waktu setahun, Gatot Nurmantyo diangkat menjadi Pangdam Brawijaya menggantikan Mayor Jenderal TNI Suwarno.
Pada 2013, Gatot Nurmantyo naik jabat menjadi Pangkostrad menggantikan Letnan Jenderal TNI Muhammad Munir.
Tahun berikutnya, Gatot Nurmantyo kembali naik jabatan dan menjadi KSAD pada masa pemerintahan Presiden SBY.
Pada 2015, Presiden Jokowi memilih Gatot Nurmantyo sebagai calon tunggal panglima TNI menggantikan Jenderal TNI Moeldoko dan namanya telah diusulkan Jokowi ke DPR pada (9/6/2015).
Pada 8 Juli 2015, Presiden Jokowi melantik Jenderal Gatot Nurmantyo menjadi Panglima TNI.
Hercules Ngamuk
Diketahui, Hercules ngamuk mendengar pernyataan Sutiyoso mengenai ormas.
Sambil mengejek, pemimpin ormas bernama Grib itu meminta Sutiyoso untuk diam.
Hal itu disampaikan Hercules saat memberi dukungan kepada Razman Nasution yang sedang bersidang di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Selasa (29/4/2025).
"Kaya Pak Sutiyoso itu ngapain, Pak Sutiyoso itu gak usahlah menyinggung ormas, sudahlah kalau saya bilang mulutmu sudah bau tanah. Gak usah nyinggung-nyinggung kita," tegas Hercules.
Hercules juga tegas mengatakan, tidak takut terhadap Sutiyoso.
"Orang boleh takut sama Pak Sutiyoso, saya gak takut," jelasnya. (TribunJakarta.com/TribunTimur/Tribunnews.com)
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.