Sosok Dua Jenderal Jengah dengan Ormas Bak Preman, Salah Satunya Ingatkan Hercules dan Senggol GRIB

Dua jenderal purnawirawan TNI tegas menyatakan jengah dengan ormas yang seperti preman. , Salah Satunya Ingatkan Hercules dan Senggol GRIB.

TRIBUNJAKARTA.COM - Dua jenderal purnawirawan TNI tegas menyatakan jengah dengan ormas yang seperti preman.

Kedua jenderal itu yakni Letjen TNI (Purn) Sutiyoso dan Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo.

Satu diantara dua jenderal itu mengingatkan Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya, Hercules Rozario Marshal.

Insiden pembakaran mobil polisi di Depok pun diungkit.

Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, meluapkan kemarahannya terhadap Hercules Rozario Marshal.

Purnawirawan Jenderal TNI bintang empat itu murka dengan Hercules yang menghina Sutiyoso sudah bau tanah. 

Lantas siapakah Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo dan Letjen (Purn) Sutiyoso?

Awalnya, Sutiyoso kecewa dengan adanya ormas yang menggunakan seragam baret merah bak Kopassus.

Wadanjen Kopassus periode 1992-1993 itu memahami betapa besar perjuangannya untuk bisa mendapatkan baret merah.

"Bagaimana kita itu untuk mendapatkan baret merah enam bulan latihannya, dari Batujajar, ke gunung hutan, jalan 10 hari ke Cilacap ke Nusakambangan pakai baret merah, tahu-tahu dipakai ormas-ormas ini, kita sangat kecewa lah," kata Sutiyoso soal seragam ormas terkait opininya menyetujui wacana revisi Undang-Undang (UU) Ormas yang digulirkan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, di Youtube tvOneNews, tayang Minggu (27/4/2025).

KLIK SELENGKAPNYA: Mendikdasmen Abdul Mu'ti Tidak Melarang Adanya Wisuda Sekolah. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Tidak Akan Dengarkan Pihak Manapun. Bagaimana Jakarta?
KLIK SELENGKAPNYA: Mendikdasmen Abdul Mu'ti Tidak Melarang Adanya Wisuda Sekolah. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Tidak Akan Dengarkan Pihak Manapun. Bagaimana Jakarta?

Pria yang karib disapa Bang Yos itu berharap, jika UU Ormas benar-benar akan direvisi, maka harus ada aturan soal seragam.

"Bahwa saya sangat mendukung Pak Tito Mendagri mau merevisi Undang-Undang Ormas ini. Bukan tingkah laku mereka saja yang harus dievaluasi ya, tapi juga cara berpakaian."

"Saya tidak nyaman melihat ormas berpakaian yang terkesan lebih tentara dari tentara," kata Bang Yos.

Alasan lain Bang Yos menyetujui revisi UU Ormas adalah karena pengalamannya 11 tahun di Jakarta. Ia pernah menjabat Panglima Komando Distrik Militer (Kodam) Jaya pada 1996-1997.

Setelahnya 10 tahun ia menjabat Gubernur Jakarta.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved