Hotman Paris Berani Galang Pengusaha Demi Bela Dedi Mulyadi, Rocky Gerung Jadi Sasaran

Pengacara kondang Hotman Paris berani menggalang pengusaha demi membela Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Hotman (Tribunjakarta/Gerald Leonardo), Dedi (Youtube Humas Jabar) dan Rocky (KOMPAS.com/Joy Andre T.)
MENGGALANG PENGUSAHA - Kolase foto Pengacara Hotman Paris, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan pengamat politik Rocky Gerung. Hotman membela Dedi yang dikritik Rocky Gerung dengan menggalang pengusaha. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Pengacara kondang Hotman Paris berani menggalang pengusaha demi membela Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Hotman menyasar pengamat politik Rocky Gerung yang menurutnya kerab berbicara negatif tentang pejabat negara.

Saat Rocky mengkritisi kebijakan Dedi Mulyadi, Hotman tegas menyatakan dukungan.

Dukungan Hotman terhadap Dedi disampaikan melalui akun Instagramnya (@hotmanparis), Sabtu (24/5/2025).

Hotman mulanya mengimbau kepada para pengusaha agar tidak memasang iklan di stasiun TV maupun akun media sosial yang masih memberi panggung kepada Rocky Gerung.

Sebab, menurutnya, Rocky hampir selalu menjelek-jelekkan pejabat saat berbicara di platform dengan penonton yang banyak.

"Jangan pasang iklan kalau televisi tersebut atau medsos tersebut masih memuat, mengundang Rocky Gerung sebagai narasumber yang hampir setiap kata-katanya selalu mengejek orang bahkan menjelek-jelekkan pejabat Indonesia dan berbagai orang," kata Hotman.

Bahkan Hotman meminta kepada Presiden Prabowo Subianto untuk mengirim Rocky ke barak militer untuk dibina.

"Saran saya kepada pemerintah Indonesia khususnya Pak Prabowo, agar Rocky Gerung dikirim ke barak tentara agar dilatih tubuh dan mulutnya," jelas Hotman.

Di akhir pernyataannya, Hotman menyatakan dukungannya terhadap Dedi Mulyadi.

"Dan Hotman mendukung Dedi Mulyadi," pungkasnya.

Rocky Kritik Dedi

Seperti diketahui, Dedi Mulyadi memiliki program pembinaan siswa nakal dengan mengirimnya ke barak militer untuk dibina.

Kebijakan itu menuai tak hanya pujian, tetapi juga pertentangan, terutama dari kalangan berbasis argumen Hak Asasi Manusia (HAM).

Salah satu yang mengkritik itu adalah Rocky Gerung.

Rocky menyebut program pembinaan berpendekatan militeristik adalah kedangkalan.

Sebab, pendidikan di barak TNI hanya untuk pendisiplinan tubuh, dan tidak melatih untuk berpikir.

"Barak itu didisiplinkan tubuhnya. Kalau kita belajar teori-teori disiplinary society oleh Michel Foucault misalnya, fungsi barak militer mendisiplinkan tubuh bukan mengajak orang berpikir," kata Rocky di channel Youtube Indonesia Lawyers Club bertema 'Dulu Mulyono Kini Mulyadi' tayang Kamis (22/5/2025).

Balasan Dedi untuk Rocky

Sementara itu, Dedi Mulyadi menanggapi santai kritik Rocky soal program pembinaan ala militer yang disebut dangkal.

Melalui akun instargamnya (@dedimulyadi71), Dedi mengunggah video monolognya sambil jalanpagi, Jumat (23/5/2025).

Dedi mengaku tak masalah disebut dangkal oleh Rocky.

Dengan nada satire, Dedi menyebut kedangkalan yang bermanfaat dibandingkan kedalaman yang menenggelamkan.

"Saya memilih menjadi orang yang berpikiran dangkal namun melahirkan hamparan tanaman," kata Dedi.

"Daripada orang yang mengakui pikirannya dalam malah membuat banyak orang tenggelam,"

"Pagi semuanya kita hadapi berbagai kritik dengan senyuman,"

"Salam sehat bahagia selalu. Dengan melangkah hidup akan menjadi berkah," imbuhnya.

 

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved