Sukses Story UMKM, Rambah Pasar Digital Buka Keran Go Internasional
UMKM asal Bekasi berhasil menorehkan prestasi membanggakan di kancah internasional. Diary menembus pasar luar negeri berkat pemanfaatan digitalisasi.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Wahyu Septiana
Laporan wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI UTARA - Di tengah ketatnya persaingan industri kecantikan, salah satu pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) asal Bekasi berhasil menorehkan prestasi membanggakan di kancah internasional.
UMKM yang dikenal dengan nama Diary ini sukses menembus pasar luar negeri berkat pemanfaatan digitalisasi secara konsisten.
Didirikan pada November 2022, Diary fokus memproduksi berbagai produk kecantikan dengan lebih dari 60 varian.
Tak butuh waktu lama, Diary berhasil mengekspor produknya ke tiga negara sekaligus, yakni Myanmar, Singapura, dan Vietnam.
Dari ketiga negara tersebut, Vietnam tercatat sebagai pasar dengan jumlah permintaan terbanyak.
"Vietnam ini kita baru ekspor di tahun lalu, dan selama berjalan sudah ekspor dua kali. Setiap kali satu kontainer, jadi campur jenis produknya," ujar Founder Diary, Rudianto, saat ditemui di kantor Diary, di Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin (26/5/2025).
Rudianto menambahkan, setiap kontainer berisi sekitar 20.000 unit produk.

Kesuksesan ini, menurutnya, tidak lepas dari peran digitalisasi yang diterapkan pada lini bisnis Diary.
Salah satu langkah strategis yang dilakukan yakni dengan menggencarkan penjualan melalui platform e-commerce seperti Shopee.
Melalui Shopee Vietnam, Diary berhasil menjalin kerja sama dengan agen lokal yang menjadi perpanjangan tangan pemasaran di negara tersebut.
"Karena di sana kan punya agen. Jadi kita jual ke agen tunggal Vietnam, yang nanti take talk sama Shopee di sana," kata Marketing Manager Diary, Angeline Lam.
Tak hanya sukses di pasar luar negeri, Diary juga menunjukkan performa cemerlang di pasar domestik.
Salah satu produk andalannya, hair perfume atau pewangi rambut, bahkan berhasil menempati posisi pertama sebagai produk terlaris di Shopee Indonesia.
Angeline menjelaskan, strategi digital marketing seperti kampanye tanggal kembar, flash sale, dan program afiliasi menjadi kunci pencapaian tersebut.
"Kemarin kita sudah 10 persen penjualan dari affiliate. Jadi banyak yang bikin konten, banyak yang livestream buat kita, padahal kita enggak butuh banyak SDM," jelasnya.
Kini, Diary tengah mempersiapkan langkah ekspansi berikutnya menembus pasar Jepang.

Rudianto mengaku bahwa Jepang menjadi tantangan tersendiri karena negara tersebut memiliki standar yang tinggi dalam aspek kemasan hingga kualitas bahan baku.
"Masuk pasar Jepang itu kalau bisa tembus, produk kita akan lebih dipercaya. Karena Jepang sangat ketat, jadi kualitas harus benar-benar terjamin," ungkap Rudianto.
Dengan semangat inovasi dan komitmen terhadap kualitas, Diary menjadi salah satu contoh nyata bagaimana UMKM Indonesia mampu bersaing di pasar global melalui strategi digital yang tepat.
(TribunJakarta)
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.
Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.