Viral di Media Sosial

Tak Cuma Dangkal, Rocky Gerung Kritik Lagi Barak Militer ala Dedi Mulyadi: Usul yang Agak Konyol

Rocky Gerung, lagi-lagi melayangkan kritik kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi terkait gebrakan barunya membuat barak militer untuk siswa nakal. 

Tangkapan layar KDM Channel dan Kompas.com/Rahel
KRITIK BARAK MILITER - Pengamat politik, Rocky Gerung, tak hanya menyebut program barak militer ala Dedi Mulyadi sebuah kedangkalan. Terbaru, ia menyatakan bahwa program tersebut dibuat oleh pemimpin yang mengeluarkan usul konyol. (Tangkapan layar KDM Channel dan Kompas.com/Rahel). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Pengamat politik, Rocky Gerung, lagi-lagi melayangkan kritik kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi terkait gebrakan barunya membuat barak militer untuk siswa nakal. 

Setelah menyebut program tersebut dangkal, Rocky Gerung kembali menambahkan kritiknya. 

Menurut Rocky, program tersebut menunjukkan ketidakmampuan berpikir para pemimpin sehingga menghasilkan usul yang konyol. 

"Jadi dalam konteks hari-hari ini ketika anak nakal itu hendak dididik di barak, orang mulai melihat ketidakmampuan berpikir dari para pemimpin yang punya usul agak konyol itu," ujar Rocky seperti dikutip dari YouTube Channelnya yang tayang pada Kamis (29/5/2025). 

Ia menjelaskan bahwa pikiran kritis itu muncul jika adanya kegiatan bernalar seorang murid dengan gurunya.

"Jadi, anak didik itu harus dari awal dinyatakan sebagai teman berpikir oleh gurunya sehingga sang anak juga menganggap gurunya teman berpikir," katanya.

"Kalau pertemanan dalam berpikir ini menjadi value, menjadi filosofi maka si anak itu tidak akan dianggap kurang ajar. Kalau dia membantah guru, justru dianggap dia bermutu karena dia berupaya untuk mendialektisir pikiran gurunya itu," tambahnya. 

Begitu pula sebaliknya, kata Rocky, jika anak terlihat hiperaktif berarti harus dibaca bahwa anak tersebut menginginkan perhatian berlebih dan harus dianggap sedang merangsang otaknya untuk berpikir. 

Ia melanjutkan otak anak harus bertemu dengan masalah agar mampu meningkatkan kecepatan berpikir. 

"Ini yang kita sebut upaya untuk memback-up anak itu supaya mengembangkan daya pikirnya sendiri. Jadi, kalau dimasukkin ke barak itu, dia mau bersaing dengan siapa nanti? Sementara anak-anak di Vietnam, di Thailand, di Amerika, di Eropa segala macam dididik di dalam konstruksi yang berbeda," tambahnya. 

Rocky tak menampik bahwa lulusan dari barak militer tersebut akan membentuk fisik anak menjadi baik. 

Akan tetapi, kemampuan otaknya untuk berpikir tidak berkembang. 

"Begitu anak keluar dari barak mungkin tubuhnya jadi sangat bagus, tegap, wataknya sangat patuh, tetapi otaknya tidak berkembang karena tidak dilatih untuk mendapatkan kuriositas. Jadi, konyol kalau beberapa dukungan untuk membawa anak didik ke barak itu masih diucapkan hari-hari ini," pungkasnya. 

Dikritik dangkal

Seperti diketahui, Dedi Mulyadi memiliki program pembinaan siswa nakal dengan mengirimnya ke barak militer untuk dibina.

Kebijakan itu menuai tak hanya pujian, tetapi juga pertentangan, terutama dari kalangan berbasis argumen Hak Asasi Manusia (HAM).

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved