Viral di Media Sosial
Kisah Bayi 14 Bulan di Bima Tangan Kanan Diamputasi, Berawal dari Jarum Infus dan Sikap Cuek Nakes
Nasib malang menimpa seorang bayi berusia 14 bulan bernama Aruni, warga Kabupaten Bima. Tangan kananya terpaksa diamputasi!
Meski kondisinya tampak membaik, tangan kanannya semakin parah—bengkak, menghitam, keras, hingga jari-jarinya kaku.
Marliana meminta rujukan ke RSUD Bima, namun ditolak. Ia hanya diberi salep dan suntikan.
"Akhirnya saya nekat ke IGD sambil menangis, gendong anak saya, minta dirujuk secara paksa," ujarnya.
Dicuekin Nakes
Sesampainya di RSUD Bima pada 15 April malam, Marliana justru mendapat respons yang mengecewakan.
Dokter jaga menyepelekan kondisi Aruni.
“Dibilang hanya peradangan biasa, nanti juga kempes sendiri,” ujar Marliana, menirukan jawaban dokter.
Ketika ia mengungkapkan kekhawatiran akan risiko amputasi, perawat malah menanggapi dengan meremehkan.
“Tidak usah terlalu tinggi pikirannya, Bu. Anak Ibu baik-baik saja selama tidak menangis histeris,” katanya.
Padahal malam itu, Aruni demam tinggi dan terus muntah.
Tak ada pemeriksaan fisik yang berarti sampai keesokan harinya, 16 April pukul 11.00, Marliana menangis histeris.
Barulah dokter spesialis datang, memeriksa, dan segera memutuskan operasi darurat.
Hasilnya sungguh menyayat hati: jari-jari Aruni tidak bisa diselamatkan. Infeksi berat akibat bakteri dari bekas suntikan telah menyebar.
Pada 18 April malam, kondisi tangan Aruni makin memburuk.
Ia dirujuk ke RSUP Mataram, menempuh perjalanan darat sekitar 13 jam.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.