Viral di Media Sosial
4 FAKTA Kakek Viral Teriak Teroris ke Wanita di Jakbar: Lagi Kelaparan, Hidup Miris Sebatang Kara
Sosok lansia berinisial JPH (69) sedang viral karena berteriak teroris terhadap wanita berinisial SH (22), kasus tersebut langsung ditangani polisi.
TRIBUNJAKARTA.COM - Sosok lansia berinisial JH (69) sedang viral karena berteriak teroris terhadap wanita berinisial SH (22), kasus tersebut langsung cepat ditangani polisi.
Kakek tersebut tampak menunjuk-nunjuk berteriak teroris dan sempat melakukan dugaan tindakan pemukulan.
“Teroris, teroris, teroris,” kata kakek tersebut dengan nada tinggi.
Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan, Muhammad Aprino Tamara menjelaskan bahwa kejadian itu terjadi pada Kamis (29/5/2025).
Saat itu, korban bersama terlapor menaiki satu mobil Transjakarta dari Tanah Abang menuju Halte Taman Anggrek.
"Pada saat di bus tersebut, pengakuan dari si korban dia merasa ditendang kakinya dan tangannya dipukul sama yang bersangkutan. Untuk masalahnya apa, dia tidak paham. Karena secara tiba-tiba," kata Aprino kepada wartawan, Minggu (1/6/2025).
Ketika sudah keluar dari halte tersebut, terlapor tiba-tiba mengamuk dan berteriak 'teroris' kepada korban.
Aprino berujar, keributan itu sempat dipisahkan oleh petugas Transjakarta, namun terlapor tetap beradu mulut.

"Kalau dari pengakuan korban ini bahwa dia ngomong 'apa sih lu gak jelas' bahasanya. Cuma dari bapak tersebut masih ngomong ngeracau dia tidak ingat, cuma ingat ngomong teroris," kata Aprino.
Lebih lanjut, polisi sendiri sudah berhasil melakukan penangkapan dan memeriksa JH terkait perkara ini.
Diketahui bahwa pelaku rupanya hidup sebatang kara di sebuah indekos wilayah Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Berikut 4 Fakta Kasus Kakek Viral yang Berteriak Teroris di Jakbar:
Kelaparan
Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan, Jakarta Barat, AKP Muhammad Aprino Tamara menjelaskan kondisi sebenarnya dari kakek berinisial JH.
Setelah dilakukan pemeriksaan, alasan korban melakukan tindakan tidak terpujinya itu lantaran tersulut emosi.
Ditambah lagi, ia sedang menghadapi masalah kehidupan yang pelik

"Dia merasa pada saat itu dibilang ini belum sarapan, terus juga buru-buru mau ngambil bansos (bantuan sosial) bulanan," kata Aprino saat ditemui di Mapolsek Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Selasa.
"Kemudian juga tertekan kebutuhan ekonomi karena belum bawa bayar kos sampai bulan ini," imbuhnya.
Sementara kata-kata teroris, keluar dari mulut JH secara spontan.
Aprino menyebut, pelaku JH tidak terindikasi orang dalam gangguan jiwa (ODGJ). Dia bahkan bekerja di salah satu gereja wilayah Jakarta Pusat.
Saat berurusan dengan polisi, JH nampak tidak dikunjungi oleh keluarganya satu pun. Hal itu seakan membenarkan bahwa pelaku selama ini tinggal seorang diri.
"Pelaku adalah sebatang kara, sudah berumuran sekitar 60-an. Jadi, tinggal Jakarta sendiri dan bekerja di salah satu gereja di Jakarta Pusat," pungkasnya.
Hidup Sebatang Kara
Setelah polisi melakukan penangkapan dan memeriksa JH, pelaku rupanya hidup sebatang kara di sebuah indekos wilayah Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Ia juga sudah ringkih dan sulit berjalan cepat, sehingga perlu dituntun.
Ia juga menyampaikan bahwa satu-satunya transportasi yang mampu ia naiki untuk berpergian hanyalah Transjakarta.
"Dalam hal ini, saya berjanji tidak akan mengulangi lagi kepada siapapun di busway, karena transportasi saya cuma busway," kata JH, Senin (10/6/2025).
Minta Ampun
Setelah perbuatannya viral, kakek JH akhirnya meminta maaf kepada korban yang sempat disebutnya sebagai teroris.
Saat dibawa polisi dan dipertemukan dengan SH, JH menunjukkan sikap yang lebih tenang dari sebelumnya.
Ia juga menyampaikan permohonan maafnya kepada SH di depan polisi.
"Mohon maaf atas kekhilafan saya, saya tidak akan mengulangi lagi, sehingga mbak bisa bekerja leluasa seperti semula," katanya pelan, di Mapolsek Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Senin.
"Dalam hal ini, saya berjanji tidak akan mengulangi lagi kepada siapapun di busway, karena transportasi saya cuma busway," imbuhnya sedikit tersenyum.
Mendengar itu, SH yang berada tepat di hadapan JHP lantas memaafkannya dengan tulus.
Ia juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Polsek Grogol Petamburan, Jakarta Barat yang sudah membantu menyelesaikan kasusnya.
"Terima kasih buat Polsek Grogol Petambutan yang udah bantuin kasus aku, prosesnya cepat, lancar juga. Terima kasih banyak," ujar SH.

Kasus Tak Dilanjutkan Polisi
Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan, Jakarta Barat, AKP Muhammad Aprino Tamara memastikan bahwa kasus penganiayaan dan penghinaan ringan ini berakhir dengan restorative justice.
"Kami telah sampaikan dari pelaku sendiri mengakui kesalahannya dan juga meminta maaf, telah membuat video juga dengan korban dan korban telah memaafkan," kata Aprino saat ditemui di lokasi, Senin.
Aprino menyebut, korban SH mendatangi Polsek Grogol Petamburan pada Senin pagi untuk mencabut laporan setelah keduanya bersepakat damai.
Sementara itu, terkait motif, Aprino menyebut jika pelaku tersulut emosi sesaat lantaran sedang memiliki banyak pikiran.
Ditambah lagi, pelaku sedang menghadapi hidup yang sulit lantaran tinggal seorang diri dan tak punya uang yang cukup untuk memenuhi kebutuhannya.
"Pada saat itu dia bilang ini belum sarapan, terus juga buru-buru mau ngambil bansos (bantuan sosial) bulanan, kemudian juga tertekan kebutuhan ekonomi karena belum bawa bayar kos sampai bulan ini," kata Aprino.
"(Untuk masalah teroris), pengakuan pelaku sendiri itu adalah spontan diucapkan dari mulut pelaku sendiri," pungkasnya.
(TribunJakarta/Warta Kota, Nuri Yatul Hikmah)
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.
Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.