Jadi Titik Rawan, Damkar Gelar Simulasi Penanganan Kebakaran di RW 01 Susukan

Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur mengadakan simulasi penanganan kebakaran di RW 01, Kelurahan Susukan, Kecamatan Ciracas.

Penulis: Bima Putra | Editor: Nur Indah Farrah Audina
Tribunjakarta/Bima Putra
SIMULASI - Simulasi penanganan kebakaran yang dilakukan Damkar Jakarta Timur dengan melibatkan warga RW 01, Susukan, Ciracas, Rabu (11/6/2025). TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, CIRACAS - Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur mengadakan simulasi penanganan kebakaran di RW 01, Kelurahan Susukan, Kecamatan Ciracas.

Kegiatan dilakukan dengan mengadakan simulasi kebakaran pada sebuah rumah kosong yang sudah 10 tahun tifak digunakan di RT 04/RW 01, Susukan pada Rabu (11/6/2025).

Kepala Sektor Gulkarmat Ciracas, Sunaryo mengatakan simulasi diadakan di RW 01 Susukan karena permukiman warganya padat penduduk dan termasuk titik rawan kebakaran.

"Dikategorikan pemukiman yang padat dan aksesnya juga terbatas (sempit). Beberapa bulan lalu juga di daerah sini ada kejadian kebakaran," kata Sunaryo di Jakarta Timur, Rabu (11/6/2025).

Sebanyak tujuh unit mobil pompa berikut 28 personel Sudin Gulkarmat Jakarta Timur, serta sedikitnya 50 warga RW 01 Susukan dilibatkan dalam simulasi penanganan kebakaran.

Lewat kegiatan simulasi kebakaran pada rumah kosong warga diberi pemahaman tentang langkah-langkah yang harus diambil saat awal terjadi kebakaran untuk mencegah terjadinya perambatan.

Baik melakukan pemadaman menggunakan alat pemadam api ringan (Apar), dan menggunakan kain basah untuk situasi ketika terjadi kebakaran akibat kebocoran tabung LPG.

"Tujuannya untuk kesiapsiagaan masyarakat itu sendiri. Bagaimana apabila lingkungan ada kejadian kebakaran, peran-peran masyarakat itu agar bisa terbangun dengan baik," ujar Sunaryo.

Dalam simulasi warga juga diberi pemahaman langkah pertolongan pertama yang dilakukan bila saat kebakaran terdapat korban luka, baik akibat sesak napas maupun patah tulang.

Lurah Susukan, Andri Priwitama Maila menuturkan simulasi penanganan kebakaran ini juga sebagai bentuk sosialisasi agar masyarakat memahami bahaya kebakaran.

lihat fotoGubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda terang-terangan ingin belajar birokrasi  ke Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi saat mereka bertemu. Namun Sang Gubernur justru memberikan jawaban lain.
Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda terang-terangan ingin belajar birokrasi ke Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi saat mereka bertemu. Namun Sang Gubernur justru memberikan jawaban lain.

Pasalnya musibah kebakaran tidak dapat diprediksi, sehingga perlu kesiapsiagaan masyarakat agar penanganan saat terjadi kebakaran dapat cepat dan tepat dilakukan.

"Sebagai pengetahuan juga khususnya bagi kami di kelurahan bagaimana caranya memitigasi bencana khususnya kebakaran dengan melakukan koordinasi dengan instansi terkait," tutur Andri.

Koordinasi dengan pihak terkait meliputi Puskesmas yang membantu penanganan medis, Dinas Sosial untuk memastikan bantuan logistik, hingga Dinas Perhubungan dan Satpol PP.

Saat terjadi musibah kebakaran perangkat Kelurahan bertugas memastikan penanganan dan kebutuhan masyarakat yang terdampak terpenuhi, baik kebutuhan medis maupun bantuan logistik.

Warga juga diimbau arga meningkatkan upaya pencegahan kebakaran, di antaranya tak menggunakan steker secara berlebihan, dan meninggalkan kompor dalam keadaan menyala.

"Kita tidak tahu kapan terjadi musibah, kurangi risiko-risiko yang menyebabkan kebakaran. Khususnya kebakaran sampah secara liar, dan juga tetap waspada pada bahaya kebakaran," lanjut Andri.

Simulasi penanganan dan sosialisasi bahaya kebakaran ini disambut baik warga RW 01 Kelurahan Susukan, bahkan warga berharap kegiatan serupa dapat rutin diadakan.

Ketua RW 01 Susukan, Ahmad Jumhur menuturkan pihaknya berharap kegiatan dapat rutin diadakan secara berkala untuk meningkatkan kesiapsiagaan warga dalam mencegah kebakaran.

"Ini baru pertama kali diadakan. Mudah-mudahan tidak hanya sekali, apa dilakukan setahun sekali atau dua tahun sekali agar masyarakat mendapat pembelajaran bahaya kebakaran," kata Jumhur.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved