Viral di Media Sosial

iPhone Penumpang Garuda Indonesia Raib, Psikolog Senior Yakin 90 Persen Ada 1 Kru yang Klepto

Ia meyakini pelaku yang mencuri ponsel milik penumpang bernama Michael Tjendara itu ialah kru yang bekerja di dalam pesawat. 

Instagram Lita Gading, tangkapan layar Metro TV dan shutterstock/cesc_assawin
Psikolog senior, Lita Gading, turut mengomentari kasus dugaan pencurian iPhone milik penumpang bernama Michael Tjendara di Pesawat Garuda Indonesia rute Jakarta-Melbourne. (Instagram Lita Gading, tangkapan layar Metro TV dan shutterstock/cesc_assawin). 

“Kru maskapai Garuda Indonesia telah gagal menjaga kepercayaan penumpangnya,” ujar Mufti, dalam keterangannya kepada Kompas.com, Rabu (11/6/2025).

"Penumpang bukan saja kehilangan barang, tetapi juga kehilangan rasa aman dan kepercayaan di tempat yang seharusnya menjaga penumpangnya,” sambung dia.

Politikus PDI-P itu berpandangan, insiden ini tidak terlepas dari masalah integritas sumber daya manusia (SDM) yang ada di maskapai pelat merah tersebut.

Sebab, ponsel penumpang tersebut diduga hilang di tengah penerbangan dan sempat terlacak di lokasi penginapan para awak pesawat.

“Ini bukan cuma soal HP hilang. Kalau benar iPhone itu terlacak di hotel tempat kru menginap lalu dibuang, itu artinya budaya kerja di Garuda sudah sangat kronis. Sudah seperti kanker, bukan cuma keuangan yang terus rugi, tetapi integritas SDM-nya juga bermasalah,” kata Mufti.

Mufti pun turut menyoroti persoalan keuangan Garuda Indonesia yang masih harus menerima suntikan dana dari pemerintah, melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) maupun dari holding Danantara.

Sebab, dia merasa maskapai pelat merah itu belum berhasil melakukan perbaikan signifikan untuk hal-hal mendasar, meski sudah mendapatkan bantuan pendanaan.

“Kita bicara soal kepercayaan publik. Bagaimana masyarakat bisa percaya Garuda bisa bangkit, kalau integritas SDM-nya saja dipertanyakan? Pemerintah dan Danantara katanya sudah menyuntikkan dana hingga puluhan triliun. Tapi, untuk urusan dasar seperti keamanan barang penumpang saja, Garuda gagal,” tutur Mufti.

Oleh karena itu, Mufti berharap agar kejadian ini menjadi momentum sekaligus bahan evaluasi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan jajaran direksi Garuda Indonesia.

Dengan demikian, Garuda Indonesia bisa memperbaiki kualitas pelayanannya dan integritasnya, serta mencegah kejadian serupa terulang di kemudian hari.

“Kasus kehilangan barang penumpang seperti ini sudah sering terjadi. Garuda harus memperbaiki diri baik dari segi pelayanan maupun integritas perusahaan. Kalau tidak, lama kelamaan Garuda akan ditinggalkan konsumen dan pastinya semakin merugi,” pungkas Mufti.

Diberitakan sebelumnya, Garuda Indonesia membebastugaskan semua awak kabin yang bertugas dalam penerbangan GA 716 rute Jakarta–Melbourne, menyusul laporan kehilangan iPhone oleh salah satu penumpang.

Direktur Niaga Garuda Indonesia Ade R Susardi mengatakan, langkah ini diambil untuk mendukung investigasi yang kini sedang berlangsung bersama pemangku kepentingan terkait.

“Demi kelancaran proses investigasi, seluruh awak kabin yang bertugas telah dibebastugaskan untuk sementara waktu dari tugas penerbangan,” ujar Ade, dalam siaran pers, Senin (9/6/2025).

Investigasi mencakup penelusuran kronologis atas dugaan kehilangan barang di dalam pesawat.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved