Pengunjung Diduga Lakukan Asusila di Taman Langsat, DPRD Minta Pengamanan Taman 24 Jam Ditingkatkan
Kasus dugaan perbuatan asusila yang dilakukan oleh sejumlah pengunjung di Taman Langsat, Jakarta Selatan, menuai sorotan
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Kasus dugaan perbuatan asusila yang dilakukan oleh sejumlah pengunjung di Taman Langsat, Jakarta Selatan, menuai sorotan dari anggota DPRD DKI Jakarta.
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI, Bun Joi Phiau, mengkritisi lemahnya pengawasan taman-taman yang saat ini dibuka selama 24 jam oleh Pemprov DKI Jakarta.
“Ini memang sudah menjadi risikonya apabila Pemprov membuka taman 24 jam. Seharusnya, masalah ini sudah diantisipasi sejak awal,” kata Bun dalam keterangannya dikutip Minggu (15/6/2025).
Bun mengaku sudah sejak lama mengingatkan potensi terjadinya tindakan asusila di area publik yang minim pengawasan, apalagi jika taman dibuka sepanjang hari tanpa pengamanan memadai.
“Bahkan sejak awal, saya sudah menyuarakan bahwa tindakan-tindakan asusila bisa saja terjadi jika tidak ada pengawasan dan keamanan yang ketat,” lanjutnya.
Menurutnya, insiden ini menunjukkan adanya kelemahan dalam sistem keamanan taman, sehingga ada pengunjung yang berani melakukan hal tidak senonoh di ruang terbuka.
“Kenyataannya, pihak taman kecolongan. Artinya, masih ada kelemahan dalam sistem keamanan yang dibuat,” ujar Bun.
Menanggapi kejadian tersebut, Bun mendesak Pemprov DKI Jakarta untuk segera mengevaluasi dan memperkuat sistem pengamanan di taman-taman yang dibuka 24 jam, termasuk dengan pemasangan CCTV di seluruh area.
“Pemprov DKI perlu meningkatkan pengamanan dengan memasang CCTV yang bisa memantau setiap sudut taman,” tegasnya.
Tak hanya itu, ia juga meminta agar pengelola taman menambah frekuensi patroli oleh petugas keamanan untuk memberikan efek jera kepada pelaku maupun calon pelaku pelanggaran.
“Frekuensi patroli satpam harus ditingkatkan untuk sementara waktu agar memberikan pesan tegas kepada para pengunjung,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya penindakan terhadap pelaku untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
“Semua upaya pengamanan tidak akan berarti kalau tidak ada penindakan. Maka dari itu, pengelola taman harus berkoordinasi dengan aparat penegak hukum untuk menindak para pelaku,” pungkasnya.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Pramono Naikkan Anggaran RT RW 25 Persen, DPRD Berharap Insentif PPK hingga Posyandu Juga Meningkat |
![]() |
---|
Asosiasi PKL Dukung Pramono Lindungi UMKM di Jakarta, Pastikan Tak Jual Rokok pada Anak |
![]() |
---|
Penduduk Miskin di Jakarta Bertambah 15 Ribu Orang, Gubernur Pramono Singgung Banyaknya Pendatang |
![]() |
---|
Singgung Pikiran Kotor, Ini Balasan Menohok Gerindra Buat Pramono yang Tolak Kartu Janda Jakarta |
![]() |
---|
DPRD DKI Bongkar Praktik Calon Program Pangan Bersubsidi, Pramono Malah Ragu: Rasanya Tak Mungkin |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.