Viral di Media Sosial

Kades Casmari Asyik Dugem, Warganya Mengeluh Jalanan Rusak Parah, Dedi Mulyadi Tak Tinggal Diam

Kepala Desa Karangsari, Casmari asyik dugem sambil nyawer di diskotik. Warganya keluhkan jalanan rusak parah. Dedi Mulyadi tidak tinggal diam.

TribunJabar/Tangkap Layar Video Viral/Instagram/Dedi Mulyadi
TANGGAPAN DEDI MULYADI- Kepala Desa Karangsari Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon, Casmari sedang sawer di samping Natalie Holcher di salah satu tempat hiburan malam. Pria diduga seorang kepala desa (kuwu) di Kabupaten Cirebon menyawer uang di kelab malam. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tidak tinggal diam. 

Camat memberi pembelaan karena Casmari menyawer bukan menggunakan uang dana desa.

"Pengakuan dia menggunakan dana pribadi, uang pribadi, karena dia juga gajinya tidak diambil, untuk warga," katanya.

Menurutnya, sejak sebelum jadi kades, Casmari memang sudah kaya raya.

"Memang pengusaha sebelum jadi kepala desa," katanya.

Sementara dalam pengakuan yang beredar di media sosial, Casmari menyebut, saat itu dirinya sedang pusing.

"Secara enggak sadar, itu keadaan mungkin ya namanya diskotik kan agak puyeng lah. Jadi ya seperti itu," kata Casmari, dikutip dari Instagram @faktabdgnews.id, Kamis (12/6/2025).

Casmari mengaku bahwa uang yang ia keluarkan untuk menyawer di diskotik tersebut adalah uang pribadi.

Ia merasa tindakannya sawer di diskotek tak melanggar aturan karena menggunakan uang pribadi.

"Saya sih mikirnya yang saya pakai kan uang sendiri, bukan pakai Dana Desa, saya juga banyak usahanya," tutur Casmari.

"Masyarakat juga tahu dari dulu tuh ya seperti ini, cuma kan tidak di masyarakat umum, karena sesekali, tidak setiap hari (ke diskotik)," lanjut dia.

Ya, ternyata bukan hanya satu kali Casmari menyawer di klub malam.

Ia mengaku sudah menjadi kebiasaan ke diskotek. Casmari mengaku ke klub malam hanya pada waktu tertentu saja.

Bahkan, ia mengaku kerap kali menyawer DJ sampai belasan juta. Casmari mengaku pernah menyawer sampai belasan juta.

Sedangkan pada video, ia hanya menghamburkan sekitar Rp1 juta sampai Rp2 juta.

"Sebelum jadi Kuwu saya sawer pernah hampir habis Rp15 juta. Di situ baru 1 juta, 2 juta, paling," katanya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved