Asal-usul 7 Julukan yang Disematkan ke Dedi Mulyadi, Gegara Konten hingga Gaya Kepemimpinan di Jabar

Asal-usul 7 Julukan yang Disematkan ke Dedi Mulyadi, Gegara Konten hingga Gaya Kepemimpinan di Jabar

Instagram Dedi Mulyadi
TERIMA JULUKAN BARU - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tersenyum mendengar dirinya mendapatkan julukan baru. Kali ini julukan baru itu berupa hinaan kata kasar. 

Janji manis yang diberikan Dedi Mulyadi kepada keluarga membuat teriakan Bapak Aing menggema di lokasi.

Menariknya, Bapak Aing menggema hingga ke Arab Saudi.

Slogan Bapak Aing digunakan oleh pedagang di sana untuk menawarkan makanan yang mereka jual kepada jemaah haji asal Indonesia.

7. Raja

Terbaru, Dedi Mulyadi mendapat julukan 'Raja'.

Julukan ini viral di media sosial saat Wali Kota Bekasi, tri Adhianto menyebut Dedi Mulyadi sedemikian rupa.

Dalam video yang diunggah oleh akun TikTok @yudztrdn dan menampilkan Tri secara terbuka menyebut Dedi sebagai raja saat memimpin rapat bersama satuan kerja perangkat daerah (SKPD).

Dalam video itu, Tri awalnya menyoroti agenda rapat yang digelar bawahannya terkait program corporate social responsibility (CSR).

"Semua rapat, SKPD, setuju untuk tidak setuju. Padahal orang ngasih CSR. Peninggian jembatan kan, yaudah kita lihat dulu hasilnya," ujar Tri, dikutip dari TikTok @yuudztrn, Senin (23/6/2025).

Tri kemudian mengungkapkan dirinya rutin melaporkan perkembangan pemerintahan kepada Dedi, termasuk ketika menjalankan sejumlah program.

Pada momen itu, Tri menyebut Dedi sebagai raja di hadapan anak buahnya.

"Pagi tadi saya lapor ke 'Raja'. Saya juga lapor ke Pak Wakil (Abdul Harris Bobihoe) ya. Apa pun yang saya lakukan insya Allah juga akan saya laporkan ke Pak Wakil. Pak Wakil juga akan memberikan take and give ke saya, supaya kita sama-sama berjuang."

Tri juga menyebut Dedi responsif dalam merespons laporan yang ia kirimkan melalui pesan singkat.

"Raja jam berapa itu, saya laporan jam 05.15 WIB, dia sudah jawab saja," kata Tri.

Diketahui, Dedi memang karib dengan budaya dan tradisi Sunda yang erat dengan Kerajaan Sunda di masa lampau.

Politikus Gerindra itu juga sempat angkat bicara soal isu panggilan 'raja'.

Ia tegas membantah bahwa jajarannya ataupun kepala daerah di bawahnya memanggilnya 'raja'.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved