Sempat Protes Keras, Warga Jakarta Garden City Melunak, Akhirnya Setujui RDF Rorotan Beroperasi

Sempat Protes Keras Warga Jakarta Garden City Melunak, Akhirnya Setujui RDF Rorotan Beroperasi

ISTIMEWA
WARGA SETUJUI RDF BEROPERASI - Perwakilan warga Jakarta Garden City (JGC) akhirnya menyetujui beroperasinya tempat pengolahan sampah RDF Rorotan di Cilincing, Jakarta Utara. Sebelumnya, mereka sempat menolak keberadaan RDF Rorotan karena menimbulkan bau dan polusi. (Dok. Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, CILINCING - Setelah sempat memprotes menolak operasional tempat pengolahan sampah RDF Rorotan di Cilincing, Jakarta Utara, kini warga Jakarta Garden City (JGC) melunak.

Belakangan, warga JGC akhirnya menyetujui operasional RDF Rorotan yang merupakan milik Pemprov DKI Jakarta itu.

Warga JGC menyepakati pengoperasian kembali RDF Plant Rorotan dalam pertemuan bersama Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Senin (14/7/2025) kemarin.

Pertemuan ini disertai dengan peninjauan keliling area RDF Plant Rorotan untuk melihat peningkatan fasilitas penunjang lingkungan yang telah dilakukan.

Ketua RT 18 RW 14 Kelurahan Cakung Timur yang juga merupakan perwakilan warga JGC, Wahyu Andre Maryono mengatakan, pihaknya menyepakati operasional RDF Rorotan.

"Kita sudah mendapatkan paparan dan keliling plant, banyak hal yang sudah dilakukan perbaikan. Mudah-mudahan dengan apa yang sudah dipersiapkan ini berjalan sesuai dengan rencana," kata Wahyu Andre, dikutip Selasa (15/7/2025).

 

Menurutnya, ada tiga poin yang diharapkan warga dengan beroperasinya kembali RDF, pertama dampak kesehatan, tidak kembali muncul asap maupun bau.

Kemudian, tidak adanya dampak ekonomi terhadap harga properti sekitar dan terakhir keterbukaan informasi, perlunya monitoring rutin bersama warga.

"Kami dukung pengoperasian RDF ini, apabila ini bermanfaat untuk masyarakat banyak dan kita juga butuh tempat untuk pengelolaan sampah. Kami harap pengoperasian kali ini bisa berjalan dengan baik," harapnya.

Disamping itu, Wahyu Andre juga meminta Dinas LH melakukan sosialisasi pengelolaan sampah di kompleks perumahan JGC, agar warganya juga ikut serta dalam pemilahan dan pengelolaan sampah secara mandiri.

"Kami juga sepakat untuk mengadakan sosialisasi untuk warga di wilayah kami. Sehingga nanti sampah yang akan datang ke RDF ini benar-benar sudah dipilah sejak awal,"  ungkapnya.

Kepala Unit Pengelola Sampah Terpadu (UPST) Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Agung Pujo Winarko menambahkan pertemuan bersama warga ini untuk menginformasikan progres peningkatan pengendalian lingkungan, serta rencana uji coba dan operasional.

"Warga mengapresiasi peningkatan yang telah dilakukan di RDF Plant ini. Mereka juga minta komitmen Pemprov DKI Jakarta tetap dijaga. Sejauh ini mereka mendukung RDF ini selama dampak negatif bisa dimitigasi," tuturnya

Ia menyampaikan, hingga kini pihaknya telah melakukan peningkatan pengendalian emisi, mulai dari penambahan alat Bag Filter, Wet Electrostatic Precipitator (WESP), Pre-treatment WESP (Wet Scrubber Kedua), Carbon Active, ID-Fan kedua, dan CEMS.

"Kami juga lakukan Peningkatan pengendalian kebauan, dengan menambahkan tiga unit Deodorizer, sekarang menjadi empat unit di area proses, gudang produk, dan residu," tambahnya.

Agung menjelaskan, rencana pengoperasian RDF ini akan dilakukan secara bertahap, pada bulan Juli ini masih uji coba dengan sampah kering dari TPS 3R dengan kapasitas 50 ton perhari.

Lalu, pada Agustus akan ditambah kapasitas 150-500 ton per hari dengan sampah baru.

Operasi optimalnya pada bulan September, dengan input sampah baru dan TPS 3R dengan kapasitas bertahap mulai 500 ton hingga 2.500 ton perhari.

"Uji coba ini masih terus kita lakukan secara bertahap, jadi tidak langsung dengan kapasitas besar. Setiap uji coba kita lakukan evaluasi, kita ingin pastikan RDF ini berjalan optimal dan sempurna," pungkasnya.

Sebelumnya, sejumlah warga JGC sempat memprotes bau tak sedap dari fasilitas RDF Plant di Rorotan yang tercium selama masa uji coba pengolahan sampah pada Februari 2025 lalu.

Warga meminta bau tersebut benar-benar dihilangkan dan evaluasi menyeluruh dilakukan sebelum RDF beroperasi lagi.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya.
 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved