PPSU Korban Skandal Pungli
Skandal Pungli Rekrutmen PPSU Bikin Malu, Pramono Ditantang Bersihkan Sampai Akar: PNS-nya Pecat!
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung ditantang untuk memperbaiki bobroknya sistem birokrasi di Jakarta. Hal ini terkait skandal pungli PPSU di Jakarta.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Pebby Adhe Liana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung ditantang untuk memperbaiki bobroknya sistem birokrasi di Jakarta.
Hal ini disampaikan Analis Kebijakan Publik Trubus Rahardiansyah menanggapi skandal pungli rekrutmen PPSU yang belakangan ini kembali terbongkar.
Menurutnya, Jakarta yang saat ini masih berstatus sebagai ibu kota negara seharusnya bisa menjadi contoh bagi daerah lain terkait pengelolaan sistem birokrasi yang baik.
“Ini memalukan, tak elok, melanggar etika, kesantunan, seharusnya Jakarta jadi teladan birokrasi yang bersih, tata kelola pemerintahan yang baik, tapi terjadi pungli,” ucapnya saat dikonfirmasi, Kamis (17/7/2025).
Ia pun meminta Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung untuk segera turun tangan melakukan evaluasi dan investigasi untuk mencari oknum-oknum tak bertanggung jawab itu.
“Pemprov harus mengganti panitia seleksi PPSU, semua evaluasi. Kemudian, investigasi terduga pungli, apakah pungli dilakukan individu atau sistematis,” tuturnya.
Mendengar pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno sebelumnya yang menyebut praktik pungli ini sudah berlangsung lama, Trubus menduga praktik pungli ini dilakukan secara sistematis.
“Itu cerminan semacam upaya sistematis di tengah kesulitan pekerjaan, mereka memanfaatkan untuk mendapatkan keuntungan dari para pencari kerja, calon PPSU,” ujarnya.
“Itu perbuatan tak elok, pelanggaran hukum, dan bukti bobrok birokrasi di Jakarta,” tambahnya menjelaskan.
Untuk memberikan efek jera, Gubernur Pramono Anung diminta untuk tak segan memberikan sanksi berat kepada oknum yang terlibat.
Bahkan, Trubus juga mendesak Pramono tak segan memecat oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang terlibat skandal pungli rekrutmen PPSU ini.
“Mulai dari panitia sampai pelaksana, semua yang bertanggung jawab harus diproses. Bila terbukti mereka harus disanksi hukum, kemudian status PNS-nya dipecat,” kata Trubus.
Akademisi Universitas Trisakti ini juga meminta Pemprov DKI memperketat pengawas untuk memastikan tak ada lagi praktik pungli dalam proses rekrutmen pegawai kontrak atau Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP).
“Ke depan, harus ada pengawasan ketat, libatkan lembaga independen, misalnya Ombudsman dilibatkan, kepolisian juga,” ucapnya.
Sebagai informasi tambahan, skandal pungli rekrutmen PPSU ini diungkapkan Anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Ali Hakim Lubis.
Ia mengaku mendapat aduan dari warga yang diminta membayar mahar Rp2 juta untuk bisa lolos seleksi PPSU.
“Saya saat mengadakan sosialisasi sebagai tugas anggota dewan ke masyarakat, ada masyarakat yang menyampaikan ke saya bahwa suaminya itu ikut mendaftar PJLP sebagai PPSU di kelurahan.
Namun dia melapor kalau suaminya dimintai uang. Berapa saya bilang, sekitar Rp2 jutaan katanya,” ucapnya, Rabu (16/7/2025).
Berdasarkan pengaduan yang diterimanya, skandal pungli terjadi di Kelurahan Cipinang Muara, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur.
Meski demikian, ia tak membeberkan lebih jauh oknum yang terlibat dapat praktik pungli di Kelurahan Cipinang Muara tersebut.
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta ini pun mengutuk keras praktik pungli yang dilakukan oknum-oknum tak bertanggungjawab ini.
“Praktik-praktik yang dilakukan oleh oknum, saya garis bawah, praktik-praktik yang dilakukan oleh oknum ini zalim. Itu yang disebut pemerasan orang miskin,” ujarnya.
“Mereka belum bekerja saja sudah diperas, sudah dipungut yang gini-ginian gitu,” tambahnya menjelaskan.
Atas dasar itu, Ali kemudian menyampaikan langsung temuannya kepada Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno dalam rapat paripurna DPRD DKI Jakarta yang digelar siang tadi.
Ia pun meminta Pemprov langsung bergerak cepat mengecek ke lapangan dugaan praktik pungli dalam proses rekrutmen PPSU ini.
Sebab tak menutup kemungkinan praktik pungli semacam ini juga terjadi di kelurahan-kelurahan lain di Jakarta.
“Iya itu tidak menutup kemungkinan (praktik pungli di tempat lain). Karena ini kan rekrutmen dilakukan secara massal, satu Provinsi Jakarta membuka proses rekrutmen ini,” tuturnya.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.