Pidato Pendiri PSI Jadi Blunder, Pengamat Nilai Jargon Tbk Ala Jokowi Langsung Mentah Teranulir

Pidato Pendiri sekaligus Ketua Dewan Pembina PSI, Jeffrie Geovanie, dinilai blunder.

PSI
JOKOWI JEFFRIE BERTENTANGAN - Kolase foto Presiden ke-7 RI, Jokowi dan Ketua Dewan Pembina PSI, Jeffrie Geovanie saat keduanya berpidato di pembukaan Kongres PSI, di Solo, Sabtu (19/7/2025). Pidato Jokowi dengan Jeffrie dinilai bertentangan. 

Sebelumnya, saat pembukaan Kongres PSI di Solo, Sabtu (19/7/2025), Jokowi berpidato soal jargon "Partai Super Tbk" yang disandang PSI.

Menurutnya, jargon tersebut menandakan PSI bukan partai keluarga, dan tidak dimiliki segelintir elite.

"Tidak ada kepemilikan elite, tidak ada kepemilikan keluarga apalagi, semua memiliki saham yang sama," kata Jokowi.

Dengan kepemilikan yang sama, Jokowi pun mengajak seluruh kader PSI untuk berjuang membesarkan partai.

"Dengan ini mestinya seluruh anggota, seluruh kader itu bersama-sama ikut membesarkan partai. Karena memiliki rasa yang sama terhadap kepemilikan partai," ungkap dia.

Dia memprediksi momentum PSI menjadi partai besar adalah pada Pemilu 2034.

"Saya masuk tadi memberikan feeling kepada saya bahwa auranya PSI ini akan menjadi partai kuat dan partai besar. Tapi, jangan tergesa-gesa. Ada step-step-nya," ujar dia.

Harus Dapat Jokowi

Sementara itu, masuknya trah Jokowi ke tubuh PSI bukan hal yang begitu saja terjadi, melainkan ada strategi di baliknya.

Pendiri sekaligus Ketua Dewan Pembina PSI, Jeffrie Geovanie, buka-bukaan mengungkap latar belakang strategi itu pada pembukaan Kongres PSI di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (19/7/2025). 

Jeffrie melihat partai yang didirikannya berada di ujung tanduk pada awal 2023, jelang Pemilu 2024.

Ia meminta kepada Ketua Umum PSI saat itu, Grace Natalie, dan Sekjen PSI saat itu, Raja Juli Antoni serta jajaran, untuk bisa menggaet trah Jokowi.

Menurut Jeffrie tidak ada jalan lain, kalau tidak Jokowi, maka anak atau menantunya harus berjaket PSI.

"Saya pernah menyampaikan kepada teman-teman semua ketika itu, Raja Juli Antoni, Grace (Natalie), (Andi) Saiful Haq, Endang Tirtana. Kalau kalian nggak dapat anaknya Pak Jokowi, atau menantunya Pak Jokowi, atau Pak Jokowi sendiri, partai kita akan turun perolehan suaranya dan itu adalah tahun terakhir kita ber-PSI,” kata Jeffrie di depan ratusan kader PSI dan undangan/

Bahkan, lebih dramatis, Jeffrie menyebut dirinya serta Grace Natalie dan jajaran harus "memakamkan" PSI jika trah Jokowi tak bergabung menyelamatkan perolehan suara.

"Kita harus melakukan pemakaman terhadap PSI," kata dia.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved