Sisi Lain Metropolitan
Kakek Yorgen Hidup Sengsara Bersama 9 Orang di Gubuk Reyot, Rawat Anak dan Cucu Sambil Menahan Lapar
Marbot Masjid di Bandung Terancam Hukuman 15 Tahun, Lakukan Tindakan Asusila pada Bocah 8 Tahun
TRIBUNJAKARTA.COM - Di tengah keterbatasan, ada kisah pilu pria renta bernama Yorgen Ayomi yang harus menjalani hidup dengan perjuangan.
Kakek tersebut harus tinggal di gubuk reyot atau bangunan rusak tidak layak huni.
Kakek Yorgen tinggal di bangunan kosong yang berada di Kawasan Kali Hanyaan, Kelurahan Entrop, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Papua.
Dikutip dari Kompas.com, ia harus menghidupi sembilan orang di antaranya tujuh anak dan dua cucunya.
Tak jarang, mereka terpaksa menahan lapar berhari-hari, karena keterbatasan ekonomi dan minimnya bantuan.
Di tempat tersebut, ia terpaksa tinggal karena sudah tak mempunyai tempat lagi untuk berlindung.
Bangunan bekas yang ditempatinya itu adalah milik sebuah toko.
“Bangunan bekas ini kami tempati selama lima tahun ini tanpa seizin pemiliknya, karena hanya ini satu-satunya pilihan yang tersedia,” ungkap Yorgen dikutip dari Kompas.com, Selasa (22/7/2025).
“Sementara kami tinggal di bangunan tua yang tidak terawat dan nyaris roboh," sambungnya.
Sejatinya, Kakek Yorgen mempunyai sebuah rumah.
Akan tetapi, karena banjir pada 2019, rumah tersebut rusak dan kini tidak bisa dijadikan tempat tinggalnya lagi.
"Rumah kami yang sebelumnya hancur karena banjir,” ucap dia.
Sebagai seorang pemimpin di keluarga, ia pun memilih berpindah ke lokasi sekarang.
Kondisi tempat tinggal Yorgen dan keluarganya itu jauh dari kata layak.
Hal itu karena bangunan yang sudah ditempati selama 5 tahun ini tidak memiliki dinding permanen.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.