Ngaku Tukang Furnitur, Pria di Tambora Tipu Warga hingga Rp171 Juta untuk Judi Online

Seorang warga menjadi korban penipuan setelah mencoba mencari jasa pembuatan furniture melalui grup media sosial. 

Tribunjakarta/Elga Hikari Putra
KASUS PENIPUAN - Kapolsek Tambora, Kompol Kukuh Islami membeberkan penipuan yang dilakukan modus proyek pengerjaan furniture dengan total kerugian mencapai Rp 171 juta. TRIBUNJAKARTA.COM/ELGA PUTRA 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, MENTENG - Seorang warga menjadi korban penipuan setelah mencoba mencari jasa pembuatan furniture melalui grup media sosial. 

Bukannya mendapatkan kitchen set impian, warga Tambora, Jakarta Barat ini justru merugi hingga ratusan juta rupiah karena uang yang diberikan digunakan pelaku untuk berjudi.

Kapolsek Tambora, Kompol Kukuh Islami menjelaskan, kejadian bermula ketika korban mencari penyedia jasa interior melalui sebuah grup di media sosial.

Korban kemudian berkenalan dengan tersangka RA yang mengaku bisa mengerjakan aneka perabot furniture.

"Setelah terjadi komunikasi, korban dan pelaku sepakat bertemu untuk membahas proyek pembuatan interior kitchen set di rumah korban yang akan dipasang di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK)," kata Kukuh kepada wartawan di Mapolsek Tambora, Rabu (23/7/2025).

Untuk meyakinkan korban, RA juga sempat membawa korban ke sebuah bengkel furniture untuk meyakinkan, namun belakangan diketahui bahwa tempat tersebut milik adik iparnya, bukan milik pelaku sendiri.

"Saat korban diajak ke tempat itu, adik ipar pelaku sedang tidak berada di lokasi. Hal ini dimanfaatkan pelaku agar korban percaya," ungkapnya.

Karena merasa yakin, korban dan RA sepakat untuk proyek senilai Rp180 juta.

Saat itu di korban langsung memberikan uang muka sebesar 30 persen atau sekitar Rp54 juta.

Saat itu, RA berjanji akan menyelesaikan proyek dalam waktu tiga bulan. 

lihat fotoGubernur Pramono memastikan telah meneken kebijakan terkait penambahan dana operasional RT/RW. Dana ini diharapkannya sudah bisa dicairkan mulai Oktober 2025, sekalipun nominalnya tak sesuai dengan janji kampanye. Bukannya naik 2 kali lipat melainkan naik 25 persen. Kendati demikian, kenaikan ini juga akan dirasakan oleh Ketua RT Gen Z di Jakut, Sahdan Arya.
Gubernur Pramono memastikan telah meneken kebijakan terkait penambahan dana operasional RT/RW. Dana ini diharapkannya sudah bisa dicairkan mulai Oktober 2025, sekalipun nominalnya tak sesuai dengan janji kampanye. Bukannya naik 2 kali lipat melainkan naik 25 persen. Kendati demikian, kenaikan ini juga akan dirasakan oleh Ketua RT Gen Z di Jakut, Sahdan Arya.

Seiring berjalannya waktu, RA kembali meminta tambahan dana dengan alasan biaya produksi furniture.

Namun, ketika korban menanyakan perkembangan proyek, pelaku hanya memberikan alasan pekerjaan masih dalam proses.

"Hingga batas waktu pengerjaan habis, proyek tak kunjung selesai. Total kerugian korban mencapai Rp171.504.000," jelas Kukuh.

Merasa ditipu, korban pun melapor ke Polsek Tambora hingga akhirnya pelaku ditangkap.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved