Jakarta Dirundung Dugaan Beras Oplosan hingga ASN Penjudol, Pramono Keluar Sisi Tegasnya

Politikus PDIP menyatakan tidak akan melindungi pihak BUMD PT Food Station Tjipinang Jaya jika terbukti terlibat kasus beras oplosan.

TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
SISI TEGAS PRAMONO - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung saat ditemui di Gedung Dinas Teknis Jatibaru, Cideng, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (1/7/2025). Kini, Saat Jakarta dirundung persoalan dugaan beras oplosan hingga aparatur sipil negara yang jadi pemain judi online atau penjudol, Pramono Anung menunjukkan sisi tegasnya. 

Amran menyebut, praktik ini bisa merugikan negara hingga Rp1.000 triliun bila berlangsung dalam jangka panjang.

“Katakanlah 10 tahun (praktik penipuan dilakukan), Rp1.000 triliun. Kalau lima tahun Rp500 triliun. Ini kerugian,” kata Amran.

ASN Jakarta Penjudol

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mencatat lebih dari 600 ribu warga Jakarta terlibat dalam permainan judi online.

Tak main-main, nilai transaksinya pun mencapai triliunan rupiah.

Hal ini disampaikan Kepala PPATK Ivan Yustiavandana saat menyambangi Balai Kota Jakarta, Rabu (23/7/2025).

“Di DKI Jakarta saja, ada 600 ribu lebih pemain judi online, itu di DKI Jakarta saja. Dan angka depositnya lebih dari Rp3 triliun di tahun lalu. Transaksinya 17.500.000 kali transaksi,” ucapnya.

“Jadi bisa dibayangkan perhatian yang harus kita, sumber daya yang harus kita lakukan untuk memberantas ini semua,” sambungnya.

Menanggapi temuan PPATK ini, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengaku tak akan tinggal diam.

Orang nomor satu di Jakarta ini langsung menginstruksikan Inspektorat DKI Jakarta untuk mendata dan menindak Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bermain judi online (judol).

“Judol itu sekarang bukan hanya masyarakat yang melakukan, tetapi banyak juga ASN kita,” ujarnya.

Pramono pun menyebut masyarakat yang bermain judol itu sebagai korban sehingga perlu ada pembinaan yang dilakukan terhadap mereka.

“Untuk siapapun ASN yang bermain-main dengan judol, tentunya kita harus melakukan pembinaan,” tuturnya.

Ia sudah meminta Inspektorat untuk bekerja sama dengan PPATK menelusuri apakah ada ASN yang bermain judi online.

“Saya sudah sampaikan kepada Kepala PPATK, saya minta secara khusus kepada Inspektorat untuk meminta data. Kalau memang ada ASN Jakarta yang main judol, akan kita bina bahkan ditindak,” kata Pramono.

Adapun sanksi yang akan diberikan termasuk pencabutan hak promosi jabatan. S

ebab, keterlibatan ASN dalam judi online tidak dapat ditoleransi.

“Kalau ada ASN DKI yang main, ya keterlaluan. Tunjangan kinerjanya sudah paling besar,” kata dia.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved