5 Fakta Anak Kuli Bangunan di Kupang Lolos UI, Sempat Dicap Guru dan Warga 'Miskin Banyak Gaya'
Fakta seputar sosok Margaret, anak kuli bangunan di Kupang, Nusa Tenggara Timur yang berhasil tembus masuk UI.
Hidupnya penuh cibiran. Begitulah yang digambarkan Margaret selama bercerita.
Mimpinya berkuliah diremehkan guru hingga tetangganya. Bahkan dicap 'miskin banyak gaya'.
"Stop mimpi tinggi. Mereka mengatakan itu berulang-ulang kayak gitu,"
"Kamu mau ke UI bayar sekolah aja masih nunggak,"
"Miskin banyak gaya, mau kuliah jauh".
Kata-kata itu seolah terngiang di kepalanya. Tanpa bisa dicegah air matanya keluar begitu saja di depan Pak Dibyo dan Imam Santoso.
Napasnya mulai tak beraturan. Margaret menangis sesunggukan dalam postingan yang dibagikan di Instagram Imam Sanstoso (@santosoim).
Margaret bercerita, guru dan tetangganya mengatakan yang berkuliah hanyalah mereka dengan kondisi berada, seperti dari kalangan anak pegawai negeri hingga pejabat.
Impian berkuliah Margaret diremehkan. Mimpinya seolah menjadi olokan saat Margaret lewat.
Diam-diam Daftar UI
Namun semangat dan tekadnya tak padam. Ia diam-diam, Margaret tetap mendaftar Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), sekalipun sudah H-2 sebelum ditutup.
"Jadi waktu itu hampir tidak datar SNBP, h-2 penutupan jam 2 dini hari baru saya daftar," ucap Margaret.
"Saat itu saya pilih satu, hanya UI saja," imbuhnya.
Hari-hari dijalani Margaret seperti biasa sembari merahasiakan keputusannya ikut SNBP UI, termasuk dari orangtuanya sendiri.
"Tidak ada harapan untuk lolos, kalau teman tanya, saya jawab 'sudah daftar' saja', ditanya dimana saya diam saja," kata Margaret.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/KISAH-GADIS-ROTE-1.jpg)