Sisi Lain Metropolitan

Kisah Haru Anak Kuli Bangunan di Bandung: Ngampus Bawa Rp11 Ribu, Usai Lulus Umrahkan Ibu Tercinta

Bermodal tekad dan keterbatasan finansial, seorang anak kuli bangunan bernama Alif Hijriah membagikan kisah sukses membahagiakan orangtua.

Editor: Wahyu Septiana
Instagram @alifhijriah
KISAH SUKSES ALIF - Seorang alumni ITB, Alif Hijriah membagikan perjalanan hidupnya yang berliku hingga meraih kesuksesan. Bermodal tekad dan keterbatasan finansial, seorang anak kuli bangunan bernama Alif Hijriah membagikan kisah sukses membahagiakan orangtua. 

Ayahnya menghembuskan nafas terakhir setelah terkena serangan jantung saat sedang mencari nafkah. 

Kepergian ayahnya itu meninggalkan Alif, ibu dan dua adiknya untuk selama-lamanya. 

Alif mengaku dilanda kesedihan mendalam dan terpukul ditinggal oleh seorang ayah yang disayanginya. 

Kecemasan membayang dalam benaknya ditinggal sosok kepala keluarga yang sehari-hari membanting tulang untuk keluarga di rumah. 

Kini, beban keluarga harus dipikul oleh pundaknya yang masih 'ringkih'. 

Kekhawatiran tidak bisa makan hingga segala biaya hidup keluarganya seakan menghantuinya. 

Namun, ia tak ingin berlarut-larut tenggelam dalam duka. 

Hanya pendidikan lah yang bisa mengubah hidupnya untuk meniti tangga kesuksesan. 

Ia bersungguh-sungguh kuliah hingga dipercaya sebagai asisten dosen. Dari pekerjaan itu, ia mendapatkan pendapatan. 

"Semenjak itu, saya jadi tulang punggung keluarga, kuliah berangkat jam 6 pagi sampai rumah sering jam 10 malam karena mengajar part time, asisten dosen, asisten lab. Semua yang menghasilkan dikerjakan supaya ada uang untuk keluarga," katanya.

Selain mendapat penghasilan dari mengajar, Alif juga bersyukur mendapatkan uang sekitar Rp3 juta dari program beasiswa Bidikmisi dan Beasiswa Salman ITB setiap bulan.

"Saya hanya mengambil uang Rp 11 ribu setiap harinya. Rp 10 ribu untuk bensin PP Baleendah - ITB yang berjarak sekitar 16 KM dan Rp 1 ribu parkir di Masjid Salman (karena cuma Salman yang parkirnya Rp 1 ribu," tulisnya.

Agar ngirit, Alif juga membawa bekal setiap hari.

Ia jarang sekali mengeluarkan uang untuk jajan.

Bahkan, Alif juga jarang mengikuti acara-acara kampus yang membutuhkan biaya.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved