Kebakaran Pasar Taman Puring
Antara Asap dan Asa, Kisah Pedagang Pasar Taman Puring Tak Pernah Hilang Meski Dilalap Api
Antara Asap dan Asa, Kisah Pedagang Pasar Taman Puring yang Tak Pernah Mati Meski Dilalap Api
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Pebby Adhe Liana
Meski pernah berulangkali kebakaran, tapi Nawara dan rekan-rekannya tak pernah menyerah. Mereka bangkit lagi.
Bukan karena bantuan besar dari pemerintah, melainkan karena tekad yang tak bisa dipadamkan.
Dengan dana swadaya, mereka membangun kembali kios-kios, menata kembali hidup yang sempat tercerai-berai oleh bencana.
Di kebakaran saat ini, mereka juga berharap Pemprov Jakarta memberikan izin kepada mereka untuk membangun kembali Pasar Taman Puring dengan dana swadaya dari para pedagang.
"Kalau harapan dari pengurus sama warga, ini secepatnya bisa dibangun kembali.
Mudah-mudahan sama dengan yang pertama kebakaran waktu itu dibangun pakai dana swadaya pedagang," kata dia.
"Mungkin kalau swadaya kan, ada rasa (memiliki) gitu. Jadi kita punya tempat, ini kan loksem, lokasi sementara.
Jadi pedagang pengennya ya ada usaha dari mereka juga," ujarnya melanjutkan.
Pasar Taman Puring menampung sekira 500 pedagang dari berbagai sektor, mulai dari sepatu, pakaian olahraga, hingga elektronik dan aksesoris.
Nawara tak menampik keberadaan penjualan melalui online membuat pamor Pasar Taman Puring tak seramai belasan tahun silam.
Kini dari sekira 500 kios yang ada, yang terisi hanya sekira 60 persennya.
Kendati begitu, ia menegaskan keberadaan Pasar Taman Puring sebagai salah satu pasar ikonik di Jakarta haruslah tetap ada.
Sebab, bagi para pedagang, Pasar Taman Puring lebih dari sekadar deretan lapak, melainkan adalah ruang hidup, tempat cita-cita tumbuh, dan saksi bisu perjuangan kelas pekerja kota yang tak kenal menyerah.
Karenanya, di balik asap pekat yang menyelimuti pasar, ada asa dari para pedagang untuk bisa bertahan dan kembali berjualan.
"Karena Pasar Taman Puring ini sudah menjadi salah satu pasar legendaris di Jakarta," ucapnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.