Diplomat Arya Daru Tewas di Kosan

Seperti Susno Duadji, Reza Indragiri Sebut Cara Polisi Umumkan Kasus Kematian Arya Daru Sudah Tepat

Reza Indragiri Amriel, menilai cara penyampaian Polda Metro Jaya terkait hasil penyelidikan kematian Arya Daru Pangayunan (39) sudah tepat. 

|
Kompas.com/Karnia Septia Kusumaningrum dan Dok Arya Daru
KEMATIAN ARYA DARU - Psikolog forensik, Reza Indragiri Amriel, menilai cara penyampaian Polda Metro Jaya terkait hasil penyelidikan kematian Arya Daru Pangayunan sudah tepat. (Kompas.com/Karnia Septia Kusumaningrum dan Dok Arya Daru). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Psikologi forensik sekaligus kriminolog, Reza Indragiri Amriel, menilai cara penyampaian Polda Metro Jaya terkait hasil penyelidikan kematian Arya Daru Pangayunan (39) sudah tepat. 

Terkait cara kematian ADP, karena bukan tindak pidana, maka ada tiga kemungkinan, yakni alami (natural), bunuh diri, dan kecelakaan.

“Tapi info spesifiknya cukup disampaikan ke keluarga almarhum saja,” ujar Reza saat dikonfirmasi, Rabu (30/7/2025).

Meski sudah tepat, Reza menambakan catatan yang harus dibenahi dalam penyampaian kesimpulan tersebut.

“Karena almarhum meninggal bukan akibat pidana, berarti peristiwa yang ADP lalui seketika menjadi isu privat,” jelas dia.

Namun, Polda Metro Jaya malah memamerkan barang bukti yang salah satunya bersifat pribadi milik korban di hadapan wartawan.

“Akibatnya, sekarang malah berkembang kasak-kusuk ihwal sisi pribadi almarhum,” ujar dia.

“Padahal, dengan mengunci meninggalnya almarhum bukan sebagai akibat pidana, PMJ bisa mengingatkan khalayak agar mulai sekarang lebih membatasi diri saat menyoroti kehidupan almarhum,” tambah dia.

Mengenai isu privasi ini, menurut Reza, alangkah lebih baik bagi Polda Metro Jaya mempunyai kepekaan ekstra saat mengekspos properti pribadi ke publik.

“Jadi, ringkasnya, penyampaian lisan oleh PMJ saat konpers sudah oke, namun display objeknya agak offside. Secara umum, bravo PMJ,” tegas dia.

Senada dengan Susno Duadji

Eks Kabareskrim Polri, Komjen Purn Susno Duadji, menerima sikap Polri yang tidak mempublikasikan motif di balik kematian diplomat Arya Daru Pangayunan (39). 

Susno menilai motif kematian Arya Daru tak etis untuk disampaikan ke publik.

Hal ini juga bertujuan untuk menjaga perasaan dari keluarga besar yang ditinggalkan. 

Menurutnya, motif kematian sang diplomat sebaiknya hanya diketahui sebatas keluarga saja. 

Sebelum menggelar konferensi pers, Polri, sudah menyampaikan hasil penyidikannya di depan pihak keluarga korban, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), para pakar, dan petinggi Polri.

"Apa WA terakhir kepada istrinya dan kemudian mengapa sampai yang bersangkutan mengambil langkah begitu, itu ada semua."

"Tetapi pada saat disampaikan ke publik, ada bagian-bagian tertentu yang kira-kira tidak etis disampaikan. Mengapa bisa begitu? Ada apa? Isi ada WA yang sangat urgen enggak disampaikan lah. Kalau disampaikan bayangkan kalau itu terjadi pada diri kita (sebagai keluarga korban)?" ujar Susno seperti dikutip dari Nusantara TV yang tayang pada Selasa (29/7/2025) beberapa jam setelah konferensi pers berlangsung. 

KEMATIAN ARYA DARU - Eks Kabareskrim, Komjen Pol Purn Susno Duadji menerima sikap Polda Metro Jaya yang tak membeberkan motif di balik kematian Arya Daru untuk menjaga perasaan keluarga. (Tangkapan Kompas TV dan Dok Arya Daru Pangayunan).
KEMATIAN ARYA DARU - Eks Kabareskrim, Komjen Pol Purn Susno Duadji menerima sikap Polda Metro Jaya yang tak membeberkan motif di balik kematian Arya Daru untuk menjaga perasaan keluarga. (Tangkapan Kompas TV dan Dok Arya Daru Pangayunan). (Tangkapan Kompas TV dan Dok Arya Daru Pangayunan)

Pihak keluarga juga telah diberitahu secara lengkap terkait hasil penyidikan itu.

Akan tetapi, publik dinilainya tak perlu tahu secara detail. 

"Keluarga diberitahu lengkap sehingga dipilih-pilih kalimat untuk disampaikan ke publik. Bukan berarti tidak diungkap semua pada keluarga, semua terang benderang diungkap semua," katanya. 

Susno menilai penyelidikan yang dilakukan tim penyidik Polri demi mengungkap kasus kematian Arya Daru sudah sangat baik dan sesuai dengan jalurnya. 

Pengungkapan kasus tersebut juga didukung tak hanya alat bukti berupa saksi, tetapi juga didukung pendekatan scientific crime investigation berupa alat bukti forensik dan fisik.

"Saya menilai prosedur dan langkah-langkah penyelidikan yang dilakukan oleh penyidik Polri itu menurut saya sudah sangat baik ya, sudah on the track, sudah sesuai ketentuan," pungkasnya. 

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Psikolog Forensik Soroti Cara Polisi Sampaikan Penyebab Kematian Diplomat Kemlu".

 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved