5 Fakta Aksi Mata Elang di Depok, Beli Data Debitur Buat Pilih Target di Jalanan
Simak lima fakta aksi debt collector atau mata elang yang viral di Depok. Mata Elang beli data pribadi debitut buat tentukan target di jalanan.
“Ya, hari ini, siang ini sudah kita laksanakan patroli bersama teman-teman Reskrim dari Polres Metro Depok dan sudah kita amankan sebanyak tujuh orang yang diduga sebagai matel di daerah Sukmajaya,” ungkapnya.
3. Pengakuan Mata Elang.
Saat diinterogasi polisi, para matel tersebut mengaku bekerja di bawah perusahaan keuangan atau leasing.
Polisi menilai tindakan tersebut sebagai pelanggaran hukum, karena dilakukan tanpa proses resmi lewat pengadilan.
“Sesuai dengan apa yang diberitakan di media sosial, langsung kita melakukan gerak cepat untuk melakukan tindakan, yakni Operasi Pekat Jaya kewilayahan,” ujar AKP Made.
Para pelaku ditangkap dari beberapa titik, termasuk di Jalan Jegong, Kecamatan Sukmajaya.
Saat dirazia, mereka sedang memantau pemilik kendaraan yang mengalami keterlambatan angsuran.
“Ya, menurut informasi mereka masih bekerja di beberapa finance atau pembiayaan,” ujarnya.
4. Beli Data Debitur
Polisi menemukan bahwa para mata elang ini membeli data-data pribadi debitur untuk menentukan sasaran penarikan kendaraan di jalanan.
Kasi Humas Polres Metro Depok, AKP Made Budi, Sabtu (2/8/2025), dilansir dari situs resmi Pemkot Depok mengungkapkan Saat penggeledahan, petugas menemukan sejumlah dokumen penting di kendaraan para pelaku.
Di antaranya, Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) milik unit lain, serta data pribadi debitur yang diduga digunakan untuk pelacakan dan penarikan di luar prosedur.
Pengungkapan kasus ini kembali menyoroti celah perlindungan data pribadi dalam praktik pembiayaan.
Dalam banyak kasus, data debitur diduga diperjualbelikan tanpa izin untuk kepentingan penarikan unit kendaraan bermotor.
Pihak kepolisian mengingatkan masyarakat untuk segera melapor bila mengalami intimidasi atau penarikan kendaraan di luar prosedur hukum.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.