Fenomena Anak Gagal Ginjal
Angka Diabetes dan Gagal Ginjal pada Anak Melonjak, Fakta Desak Pemerintah Terapkan Cukai MBDK
Ironi Angka Diabetes & Gagal Ginjal pada Anak Melonjak, Fakta Desak Pemerintah Terapkan Cukai MBDK
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Pebby Adhe Liana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM - Angka diabetes dan gagal ginjal pada anak di Indonesia mengalami lonjakan drastis dalam beberapa tahun terakhir.
Ketua Forum Warga Kota (Fakta) Indonesia, Ary Subagyo Wibowo mengatakan, berdasarkan data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) anak penderita diabetes meningkat 70 kali lipat selama jangka waktu 10 tahun terakhir.
Sedangkan bila mengacu data International Diabetes Federation, Indonesia menempati urutan kelima di dunia sebagai negara dengan jumlah penderita diabetes di mana sebanyak 20,4 juta jiwa pengidap.
Sementara itu, berdasarkan data dari Yayasan Ginjal Anak Indonesia, di sepanjang tahun 2025 ini, ada 18 anak yang meninggal karena gagal ginjal.
Di mana salah satu penyebabnya karena konsumsi minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) yang berlebihan.
Berkaca dari angka tersebut, Ari menjelaskan beban pembiayaan BPJS Kesehatan mencapai Rp 6-10 triliun dalam kurun waktu empat tahun.
"Angka ini menjadi alarm keras bahwa kita tidak bisa lagi menunda intervensi kebijakan dengan cukai terhadap MBDK," kata Ari dalam diskusi di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (4/8/2025).
Ari mengatakan, perjuangan agar MBDK ditetapkan cukai sudah berlangsung panjang, tepatnya dari tahun 2016.
Namun sayangnya hingga saat ini kebijakan tersebut belum juga diterapkan.
"Pemerintah harus memprioritaskan kesehatan masyarakat di atas tekanan ekonomi atau kepentingan industri," ujarnya.
Lebih lanjut, Ari membeberkan kebijakan di sejumlah negara Asia Tenggara yang telah menerapkan cukai terhadap MBDK.
Setidaknya sudah ada tujuh negara ASEAN yang sudah menerapkan kebijakan tersebut yakni Thailand, Malaysia, Filipina, Brunei, Laos, Kamboja dan Timor Leste.
"Mereka sudah menerapkan, sementara Indonesia kapan? Jangan tunggu makin banyak korban lagi," ujar Ari.
Sementara itu, Ketua Pengurus Yayasan Ginjal Anak Indonesia, Agustya Sumaryati memaparkan, saat ini ada 60 anak penderita gagal ginjal yang turut dibantu pihaknya.
"Sejak beberapa tahun ini, anak yang menderita diabetes maupun gagal ginjal terus meningkat,"
"Menurut testimoni anak maupun orangtuanya karena sering mengonsumsi MBDK yang berlebihan," ujarnya.
Karenanya, ia mendukung penuh kebijakan penerapan cukai kepada sejumlah produk MBDK.
"Berdasarkan pengalaman di lapangan memang banyak warga yang tidak menyadari bahwa penyakit gagal ginjal ini tak hanya menyerang orang dewasa tetapi juga bisa diami anak-anak," kata dia.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.