Pakar Akui Prabowo Menang Banyak saat Berseberangan dari Jokowi: Orang Cuci Piring Lebih Dihormati

Presiden Prabowo Subianto menang banyak dari sisi persepsi publik ketika bersikap berseberangan dengan Presiden ke-7 RI, Jokowi.

Kompas.com/Dok.Jokowi
CURI PERHATIAN PUBLIK - Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Prabowo Subianto di Solo, Jawa Tengah, Senin (4/11/2024). Kini, Prabowo disebut mencuri perhatian publik dengan bersikap berbeda dari Jokowi. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Pakar komunikasi politik dari Universitas Gajah Mada (UGM), Nyarwi Ahmad, melihat Presiden Prabowo Subianto menang banyak dari sisi persepsi publik ketika bersikap berseberangan dengan Presiden ke-7 RI, Jokowi.

Seperti diketahui, Prabowo dikenal dekat dengan Jokowi. Bahkan, Wapres pendamping Prabowo saat ini adalah sulung Jokowi.

Prabowo juga diajak menjadi Menteri Pertahanan (2019-2024) oleh Presiden Jokowi, setelah keduanya bertarung sengit pada Pilpres 2019.

Nyarwi mengatakan, Prabowo mustahil mengucapkan pertentangan terhadap Jokowi di muka publik.

Pada banyak kesempatan, Ketua Umum Gerindra itu selalu memuji dan menyanjung sang mantan kader PDIP.

"Saya harus bikin statement yang mungkin lebih agak ekstrem dikit, ya. Sangat mustahil berharap Pak Prabowo itu mengatakan 'saya berbeda dengan Pak Jokowi'."

"Itu sepertinya enggak mungkin karena dari awal komitmennya itu kan melanjutkan."

"Dalam banyak kesempatan Pak Prabowo (mengatakan) 'hidup Jokowi' kan gitu kan,'terima kasih Pak Jokowi' dan seterusnya," papar Nyarwi saat bicara di program Gaspol, Youtube Kompas.com, tayang Rabu (7/8/2025).

Namun, menurut Profesor bidang komunikasi politik itu, pernyataan Prabowo berbeda dengan langkah atau kebijakannya.

Menurutnya, kontras antara ucapan dan perbuatan sudah semakin jamak menjadi kebiasaan baru para elite politik Indonesia, termasuk sering dilakukan Jokowi.

"Dalam politik Indonesia itu kan kita sulit ya mendapatkan pernyataan maupun ekspresi yang kemudian absolut ya, itu sesuai dengan apa yang disampaikan di teks itu sendiri."

"Selain tersirat, itu kan maknanya menjadi relatif. Maka kan seringkali kita dengar pernyataan 'ini sudah tapi belum'," papar Nyarwi.

"Jadi seringkali begitu gitu loh. Atau orang ya sering mengkritik Pak Jokowi itu kan ini kok sen kanan belok kiri kan gitu. Jadi kadang kala apa ya, statement elite itu mengarah ke kanan tapi bisa juga gitu ya output-nya mengarah ke kiri kan gitu," imbuhnya.

Di luar ucapannya, menurut Nyarwi, langkah politik Prabowo berseberangan atau semakin menjauh dari Jokowi.

Ia menjadikan pemberian amnesti dan abolisi kepada Hasto serta Tom Lembong yang terjerat kasus sejak era Presiden Jokowi, sebagai pembuktiannya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved