Relokasi Pasar Barito

PSI Jakarta Mulai Senggol Megawati, Patung Fatmawati Dibilang Ambisi Pramono Bikin Senang Ketum PDIP

PSI menjadi Fraksi di DPRD Jakarta yang paling lantang mengkritisi pembangunan Taman Bendera Pusaka, Jakarta Selatan.

Megawati dan Pramono (TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima) dan August (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)
SENGGOL MEGAWATI - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung bersama Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri saat peletakan batu pertama pembangunan Taman Bendera Pusaka, Jakarta Selatan, Jumat (8/8/2025), dengan tempelan foto Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) August Hamonangan. August mulai menyenggol Megawati dalam kritiknya soal pembangunan Taman Bendera Puasaka. 

Keesokan harinya, pada rapat paripurna di Gedung DPRD Jakarta, August kembali bersuara soal relokasi pedagang Pasar Barito.

Ia meminta Gubernur Pramono menunda relokasi, sebab area yang disediakan untuk pedagang di Jalan Raya Lenteng Agung Timur, Jagakarsa belum siap.

Selain itu, sejumlah pasar di bawah pengelolaam PD Pasar Jaya yang akan dijadikan alternatif relokasi dinilai tidak memadai untuk kios hewan, karena tempatnya tertutup.

Beberapa pasar yang disiapkan itu ialah Pasar Mampang Prapatan, Pondok Labu, Pondok Indah, Tebet Barat, Tebet Timur, Bata Putih, dan Kebayoran Lama.

“Saya mewakili suara jeritan hati pedagang Pasar Burung Barito. Sama-sama kita ketahui, ada rencana Pemprov DKI Jakarta ingin menyatukan Taman Langsat, Taman Ayodya, dan Taman Leuser menjadi Taman ASEAN atau Taman Bendera Pusaka. Tapi ternyata ada kontroversi di lapangan. Sampai sekarang, lokasi relokasi di Lenteng Agung masih berupa lahan kosong,” kata August

“Harus dipikirkan bahwa Pasar Burung Barito ini sudah mendunia sejak 1979. Mengapa kita harus mengorbankan ikon ini dan para pedagang kecil yang hanya ingin mencari nafkah untuk keluarganya,” lanjutnya.

Pada Senin (11/8/2025), August lagi-lagi berkomentar soal pembangunan Taman Bendera Pusaka. Kali ini, dia "menyinggol" Megawati yang menurutnya tidak relevan diajak ikut peletakkan batu pertama.

"Sudah berkali-kali kami sampaikan mas Gubernur jangan berbangga dengan ambisi sampai-sampai beliau mengajak Ketua Umum partainya PDI Perjuangan yang mana menurut kami relevansinya tidak terlalu kelihatan nyata," kata August.

Seharusnya, momen peletakan batu pertama dapat dihadiri eks Gubernur DKI Jakarta atau pejabat terkait yang memang memiliki hubungan langsung dengan pembangunan di Ibu Kota. 

"Ini yang diajak malah ketua umum PDIP yang juga salah satu penyampaian di situ akan mendirikan yang namanya Patung Fatmawati," ucap August.

Menurut August, tujuan Pramono membangun Taman Bendera Pusaka terkesan hanya simbolik, terlebih dengan pendirian patung Fatmawati, hanya mementingkan ambisi untuk menyenangkan Megawati. 

"Ini terkesan hanya menyenangkan Ketua Umum yang diundang pada saat Groundbreaking. Alasan kami lebih kuat bahwasanya ini ambisi dari Mas Gubernur," ketusnya. 

Pramono Tetap Lanjutkan 

Sementara itu, Pramono Anung memastikan bakalan terus melanjutkan pembangunan Taman Bendera Pusaka meski ada penolakan dari para pedagang Pasar Barito.

Pramono berdalih, taman itu nantinya tak hanya difungsikan sebagai ruang terbuka hijau (RTH), tapi juga pengendali banjir di wilayah itu.

“Taman itu akan digunakan untuk mengatur banjir. Karena ala? Di tempat itu selalu banjir,” ucap Pramono dikutip Senin (11/8/2025).

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved