Gubernur Pramono: Tak Boleh Ada Anak di Jakarta Putus Sekolah karena Biaya
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memastikan tak boleh ada anak di Jakarta yang putus sekolah hanya karena masalah biaya.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Nur Indah Farrah Audina
Politisi PAN itu mengatakan, mayoritas anak putus sekolah berada dari Kelurahan Duri Kosambi, Cengkareng, Semanan, dan Tegal Alur, Kalideres.
“Yang paling banyak dari Kosambi. Total ada 48 anak, sebagian besar masih SD, sebagian lainnya menuju SMP,” ujar Lukmanul.
Lukmanul mengatakan, dari hasil penelusuran timnya, penyebab utama anak-anak ini putus sekolah adalah faktor ekonomi keluarga.
Banyak dari mereka merupakan anak yatim dengan orangtua yang menganggur, sehingga tidak mampu membiayai pendidikan.
“Sebagian besar orangtua mereka memang tidak mampu secara ekonomi. Ada yang yatim juga. Yang miris, mereka belum mendapatkan bantuan dari pemerintah seperti KJP,” ujarnya.
Lukmanul menyoroti masih banyaknya anak yang belum tersentuh bantuan pendidikan meski anggaran KJP DKI Jakarta mencapai triliunan rupiah.
“Kalau tidak keliru, anggaran subsidi KJP tahun 2026 sekitar Rp3,4 triliun. Tapi ternyata masih ada yang belum dapat,” tambahnya.
Terkait langkah lanjutan, Lukmanul menyebut pihaknya akan mendorong Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk menyekolahkan kembali anak-anak tersebut. Penyesuaian akan dilakukan berdasarkan usia.
“Nanti kita sarankan ke Pemda, dilihat usianya. Kalau usianya sudah 12 tahun tapi masih kelas 1 SD kan tidak cocok.
Jadi bisa ke sekolah paket. Tapi pemerintah daerah yang akan mengatur. Tugas kami hanya menyampaikan bahwa ini masalah serius,” jelas Lukmanul.
Ia juga menyoroti program sekolah swasta gratis yang disebut belum merata. Di wilayah seperti Kosambi dan Semanan, fasilitas ini belum dirasakan masyarakat.
“Sekolah gratis itu bagus, tapi harusnya pemerintah riset dulu. Di mana saja daerah padat penduduk yang butuh sekolah. Jangan sampai ada program gratis tapi daerahnya nggak dapat,” tegasnya.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.