Kecelakaan Maut Subang

Menangis Histeris, Banyak Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Subang Jatuh Pingsan

Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anak korban kecelakaan Tanjakan Emen menangis, Minggu (11/2/2018) di Tempat Pemakaman Umum Legoso, Ciputat.

"Kasihan bener, ampe bilang 'Allah jahat. Allah jahat," cerita seorang ibu kepada ibu lainnya.

Sementara itu, para pemandi jenazah dari keluarga korban yang bercelemek plastik tampak keluar masuk gedung Instalasi Pemulasaraan Jenazah.

Petugas dari RSUD Kota Tangsel berseliweran membawa bertumpuk-tumpuk tikar pandan ke dalam ruang tersebut.

Beberapa keluarga korban yang jenazah keluarganya telah dimandikan membawa kantung plastik bening berisi kain batik dan kafan.

Mereka kemudian duduk dan menunggu keluarganya di salati di bawah tenda tunggu.

Dari masjid terdengar kalimat-kalimat suci dan doa tak berhenti dilantunkan.

Sebagian keluarga ikut menyalati keluarganya di dalam masjid.

Terhitung lebih dari lima kali, jenazah korban silih berganti disalati.

Banyak dari keluarga korban yang belum berhenti menangis meski jenazah yang sudah selesai dimandikan dan disalati dimasukan ke dalam ambulan.

"Kita doakan, semoga jenazah diterima Allah swt, keluarga juga ditabahkan, dan ini dicatat menjadi amal ibadah bagi semua yang sudah membantu di sini," kata seorang lelaki dari pelantang masjid RSUD Kota Tangsel.

Ambulan terakhir yang mengantar jenazah ke dua puluh enam berangkat dari RSU Kota Tangsel menuju pemakaman sekitar pukul 14.30.

Sebagian jenazah tersebut dimakamkan di Makam Waqaf Legoso, sebagian lainnya di bawa rumah duka di Legoso, dan sisanya dibawa ke kampung halamannya masing-masing.

Berita Terkini