Sering bepergian jauh itu yang mendorong Amir memilih menjadi sopir bus pariwisata dan kini sudah berjalan empat tahun.
"Amir mah sudah pergi jauh ke mana-mana, Bali sama Lombok juga pernah," Ami menambahkan.
Tak hanya sebagai sopir bus pariwisata, Amir kerap kali diminta bekerja sebagai sopir pribadi tetangganya.
Menurut Ami, fisik anaknya baik dan kuat untuk berpergian jauh karena sudah berpengalaman.
"Lagi kena musibah saja ini mas, siapa juga yang mau," tutur Ami.
Di mata ibunya, Amirudin sebagai sosok yang perhatian dan dekat keluarga.
"Paling sering tuh menanyakan kabar saya, kalau pulang kerja suka beliin saya makanan, kasih uang juga. Semoga secepatnya sehat lagi dan balik ke rumah kumpul sama keluarga, kalau jauh begini saya khawatir," kata Ami.
Rem mobil bermasalah
Tapak ban bus pariwisata Premiun Passion yang kecelakaan di turunan Emen, Subang, Sabtu (10/2/2018) sore, tampak membekas dan menempel di jalan aspal sepanjang kira-kira 300 meter.
Dalam peristiwa nahas tersebut, bus lebih dulu menyenggol pengemudi motor sebelum terguling karena jalanan curam dan berbelok di Kampung Cicenang Desa Ciater Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang.
Sebanyak 27 orang meninggal dalam kecelakaan tersebut, termasuk di dalamnya satu pengemudi motor.
Pantauan Tribun Jabar di lokasi, Minggu (11/2/2018), tapak ban selebar sekira 20 sentimeter dan panjang 40 sentimeter bus terlihat tepat di depan warung-warung yang jaraknya sekitar 500 meter dari titik utama kejadian.
Polisi yang mengolah tempat kejadian perkara menandai tapak bus berwarna hitam tipis seperti bekas rem dengan garis putih.
Bus sempat mengerem beberapa detik sebelum menabrak pengendara sepeda motor, lalu menabrak tebing dan akhirnya terguling tepat di tikungan.
"Jejak ban ini kemungkinan bekas ban dari bus yang direm sopir. Kalau jejak ban bekas remnya tiba-tiba menebal kemudian menipis lagi, kemungkinan karena remnya tidak berfungsi dengan baik," ucap petugas Polres Subang, Bripka D Iskandar.