Kecelakaan Maut Subang

Saban Teringat Ucapan Sopir Bus Maut, Wanita ini Masih Suka Menangis Sendiri

Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bus pariwisata Premium Passion kecelakaan di turunan Emen, Kabupaten Subang, Sabtu (10/2/2018). TRIBUNNEWS.COM/ISTIMEWA

"Sempat mengerem, kecepatan berkurang, tapi karena remnya tidak terlalu berfungsi maka kecepatan bus meningkat lagi," petugas olah TKP itu menambahkan.

Hanya saja, tapak ban bekas rem terlihat satu garis saja.

Menurut petugas tapak bekas ban itu diduga berasal dari roda sebelah kanan bus. Tidak ada jejak sama di kiri atau kanan jejak ban tersebut.

Sementara jejak ban menempel di aspal paling akhir berada tepat di turunan curam.

"Kemungkinan hanya satu saja yang berfungsi. Ada bagian lain dari sistem rem mobil bus yang tidak berfungsi sehingga meski ada aktivitas pengereman yang terbukti dengan adanya jejak-jejak ban, bus tetap melaju hingga ke turunan dan menabrak di pas tikungan," dia menerangkan. 

Hal itu dikuatkan dengan pengakuan sopir bus, Aminudin, kepada polisi saat pemeriksaan awal yang disampaikan Kakorlantas Mabes Polri, Irjen Pol Royke Lumewa saat membantu olah TKP.

"Mereka sempat berhenti dulu di sekitar Tangkuban Perahu. Sopir sempat berkomunikasi dengan manajemen memberitahukan rem tidak berfungsi baik. Kemudian sopir memperbaiki sistem rem untuk sementara dan bus tetap jalan," ujar Royke.

Dugaan itu kembali dikuatkan pemilik warung di lokasi sebelum titik kejadian atau sebelum turunan, sekitar 300 meter dari titik lokasi bus terguling.

"Betul pak, saya sempat lihat itu bus melaju dengan cepat dengan ban kanan bus menjorok ke tengah melewati garis tidak putus. Saya tidak tahu bakal ada kejadian, tiba-tiba setelah itu ada suara benturan kencang sekali," ujar pemilik warung.

Berita Terkini