Laporan wartawan Surya.co.id David Yohanes
TRIBUNJAKARTA.COM, TULUNGAGUNG - Uang mainan yang dibawa Mujiono masih didalami pemeriksaan oleh Polisi.
Pasalnya jumlah uang yang mencapai Rp 4,5 miliar awalnya akan disetorkan ke Bank Central Asia (BCA) Kantor Cabang Tulungagung, Senin (20/3/2018) lalu.
Wakapolres Tulungagung, Kompol Andik Gunawan, mengatakan sejauh ini sudah ada tiga orang yang dimintai keterangan. Satu di antaranya adalah Mujiono, dan dua lainnya pihak perbankan.
Baca: Diminta Tanggapan Pidato Prabowo Soal Indonesia Bubar 2030, Presiden Jokowi Tertawa
"Kami masih akan meminta keterangan ahli dari Bank Indonesia (BI). Karena yang bisa memastikan uang ini palsu atau uang mainan adalah BI," kata Andik, Rabu (21/3/2018).
Andik mengungkapkan ternyata uang yang disetor Mujiono untuk melunasi utang kreditnya itu bukan hanya Rupiah, tapi juga Dollar Amerika Serikat.
"Masih didalami, apakah dollarnya asli atau palsu," tambah Andik.
Sementara untuk rupiah, pecahan yang disetor adalah Rp 50.000 dan Rp 100.000.
Baca: Sandiaga Uno Bakal Rapat Membahas Perangkat Jalan Untuk Membuat Indah Ibukota
Jika dipastikan uang ini adalah mainan, maka polisi tidak akan menghitung minimalnya, melainkan jumlah lembaraannya.
"Besok baru kami akan hitung berapa lembar," pungkas Andik.
Diberitakan sebelumnya, Mujiono, warga Dusun Karangtengah, Desa Pulosari, Kecamatan Ngunut mendatangi Bank Central Asia (BCA) Kantor Cabang Tulungagung, Senin (19/3/2018) pagi.
Mujiono berniat melunasi kreditnya yang macet sejak tahun 2015.
Ia datang sambil membawa sebuah kardus berisi uang Rp 4,5 miliar.