2. PT Tedja Kencana Tani Makmur
Melalui usaha ini dirinya terjun di bisnis padi organik yakni produksi padi tanpa menggunakan bahan kimia.
Untuk menjalani usahanya, perusahaan ini menjalin kemitraan dengan petani dan pola kemitraannya saling menguntungkan.
Berdasarkan penelusuran TribunJakarta.com, Probosutedjo mendirikan usaha ini sekitar tahun 2007 akhir.
Tonton Juga:
"Dalam usaha saya ingin memberikan kontribusi kepada petani," ungkapnya.
Dirinya mengaku mendapatkan ide membuat usaha ini saat dirinya menghuni Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, Bandung karena tersangkut kasus dana reboisasi.
Program kerjasama antara PT. TKTM dan masyarakat disebut dengan istilah SIMPONI (Sistem Pertanian Organik Intensif).
Pertama kali progam ini diterapkan kerjasamanya di Kabupaten Cianjur, dimana pihak Probosutedjo menjamin pembiayaannya sementara masyarakat saat itu mendapatkan 5 ton gabah kering panen per hektar untuk satu kali musim panen.
Baca: Namanya Bergaung di SUGBK Usai Timnas U-19 Kalah, Begini Reaksi Indra Sjafri
Baca: Fans Via Vallen Ini Ceritakan Pengalaman Dirampok di Tol Surabaya Usai Nonton Aksi Sang Idola
3. Yayasan Menara Bhakti
Sebelum didirikan Universitas Mercu Buana, Probosutedjo mendirikan yayasan ini terlebih dahulu untuk menanungi universitas yang akan didirikannya.
Tahun 1984 Yayasan Menara Bhakti berhasil membangun sebuah kampus yang diberi nama Kampus Menara Bhakti.
Dketahui Yayasan Menara Bhakti bersama Universitas Mercu Buana sempat memberikan apresiasi kepada guru besar dan 17 doktor tahun akademik 2015/2016.
Apresiasi diberikan sebagai wujud penghormatan atas prestasi dan langkahmenstimuli kepada para doktor lain untuk berprestasi.