Penemuan Cacing Pita 10 Meter di Sumut: Karena Konsumsi Daging Babi Mentah dan Belum Ada Obatnya

Penulis: Erik Sinaga
Editor: Erik Sinaga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim FK UISU Medan saat menunjukkan cacing pita, Senin (26/3/2018).(KOMPAS.com/Tigor Munthe)

"Obat cacing itu tidak ada sama kita, mungkin dari luar negeri baru ada. Kalau anak-anak sudah kita berikan," kata Surbabel.

5. Pertanyakan Klaim FK UISU Sebut Simalungun Endemik Cacing Pita

Surbabel merasa heran dengan keterangan pihak FK UISU Medan yang menyebut Nagori Dolok menjadi endemik cacing pita.

Dia menuturkan, hal ini sebetulnya sudah lama, yaitu FK UISU melakukan penelitian di Nagori Dolok setelah ada warga di sana berobat ke klinik salah seorang tim FK UISU.

Pasien itu menderita cacing pita.

Baca: Jaksa Ungkap Bos First Travel Siti Nuraidah Beli Apartemen Untuk Hesty Agustin; Akan Dibuktikan

"Tim FK UISU lalu melakukan penelitian ke Nagori Dolok setelah ada MoU dengan Dinas Kesehatan Simalungun. Cuma heran kenapa disebut endemik cacing pita," ucap Surbabel.

Saat disebut ada 171 kasus yang ditemukan oleh tim FK UISU, Surbabel menyebut bisa jadi seperti itu, tetapi tidak lantas jadi endemik. (Tigor Munthe/Kompas.com)

Berita Terkini