Pelaku melihat korban sedang menyapu di halaman rumahnya.
Ia, kemudian, berpura-pura menanyakan sebuah alamat yang ia cari. Korban menunjukkan jalan menuju alamat itu.
Saat itulah, terbersit untuk melakukan pencurian di rumah Chunaedi.
Tahu korban ada di luar rumah, ia melompat pagar samping rumah itu kemudian menyelinap masuk ke dalam rumah.
Di dalam rumah, ia mencari sejumlah barang berharga, hingga dia menemukan dompet korban di dalam kamar.
Karena terburu-buru, ia tidak sempat mengambil semua uang di dompet.
Ia mengambil uang sebesar Rp 3,2 juta.
Awalnya, korban tidak sadar uangnya hilang.
Baru pada Kamis jelang subuh, ia menyadari uang di dalam dompetnya berkurang.
Uang tersebut adalah uang pensiunan yang baru diambilnya pada Selasa.
"Pada Kamis petang sekitar pukul 18.00, pelaku kembali lagi ke rumah itu. Ia belum puas dan ingin mengambil uang di dalam dompet korban yang menurut dugaannya masih cukup banyak. Karena pas ngambil awal kan dia buru-buru," kata Kombes Indra.
Kali ini, pelaku bertandang sebagai tamu.
Saat korban sedang mengaji di ruang tengah rumah, pelaku mengetuk pintu.
Korban kaget melihat pelaku dan menanyakan apa maksud kedatangannya.
Di saat bersamaan, pelaku yang sudah berniat buruk, melihat uang senilai Rp 200.000 tergeletak di atas meja.