Kisah Huang Hua: Mantan Pebulu Tangkis Top Dunia dan Rival Susi Susanti, Jadi WNI dan Main Ketoprak

Editor: Erik Sinaga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Huang Ha dan suaminya

Baca: Malam Sebelum Kejadian, Bayi 2 Tahun Korban Kecelakaan Maut di bypass Sidoarjo Ternyata Sulit Tidur

Dia juga mengaku sempat ditawari menjadi pelatih tunggal putri Indonesia. Namun ditolaknya. Bagi Huang Hua, melatih sebuah tim butuh totalitas waktu dan pikiran.

Dia akhirnya menolak karena mempertimbangkan perannya sebagai ibu rumah tangga dengan tiga anak.

"Setelah saya bicara dengan suami dan anak-anak, bila saya jadi pelatih saya harus ke Jakarta. Semua waktu harus fokus melatih, makanya bagi saya sangat berat. Apalagi bisnis suami saya semuanya di sini," kata Huang Hua.

Menurut dia, menjadi pelatih tidak bisa sambilan. Seorang pelatih yang baik harus mendedikasikan waktu dan tenaganya secara penuh untuk melatih pemainnya menjadi yang terbaik.

"Semua pelatih yang saya lihat penuh dengan dedikasi dan tidak bisa bekerja sambilan. Jadi pelatih juga harus mengikuti seluruh perkembangan pemain," ungkap Huang Hua.

Huang Hua pernah mencoba melatih tiga putranya saat masih kecil, yaitu Tjandra Michael (22), Tjandra Christian (18), dan Tjandra William (18) agar tertarik bermain bulutangkis. Namun rupanya tiga putranya itu tak tertarik.

"Saat masih kecil saya pernah coba ajarkan mereka latihan. Saya ingin waktu itu anak saya lebih baik dari saya. Tetapi rupanya mereka tidak menyukai bulu tangkis," kata Huang Hua tersenyum. (Muhlis Al Alawi)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Kisah Huang Hua, Mantan Rival Susi Susanti dari China yang Memutuskan Jadi WNI (2)

Berita Terkini