Pengadaan tempat sampah itu viral karena Dinas LH membeli tempat sampah buatan Jerman.
Ingin sejajar dengan kota maju
Isnawa menjelaskan selama ini proses pengumpulan sampah dari rumah ke rumah menuju TPST Bantargebang masih tradisional.
Petugas mengangkut sampah dengan gerobak kemudian meletakannya ke tempat penampungan sementara (TPS).
Setelah itu truk sampah mengangkut kembali sampah itu dan membawa ke TPST Bantargebang. Isnawa mengatakan proses ini tidak efektif.
"Coba saja hitung berapa kali sampah itu naik turun untuk bongkar muat. Mulai naik ke gerobak dari masing-masing rumah, turun dari gerobak di TPS, lalu naik lagi ke truk sampah dan turun lagi di TPST Bantargebang," ujar Isnawa.
Isnawa mengatakan proses seperti ini akan dipangkas agar efisien.
Dinas LH ingin meletakan tempat sampah buatan Jerman berukuran 660 liter itu di permukiman warga. Warga bisa membuang sampah di tempat sampah itu.
Isnawa menyebut tempat sampah jenis ini bisa menampung sampah dari 330 orang.
Ketika jadwal pengambilan sampah tiba, petugas tinggal mendorong tempat sampah ini ke arah truk compactor.
"Petugas bisa mendorong bin beroda ini ke lokasi truk compactor dan langsung mengaitkan ke kait hidrolik. Tempat sampah akan terangkat ke dalam truk compactor. Ini persis seperti di negara-negara maju," ujar Isnawa. (Jessi Carina)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lewat Video, Dinas Lingkungan Hidup Tunjukkan Manfaat Tempat Sampah Jerman yang Viral ",