TRIBUNJAKARTA.COM -- Perempuan muda asal Bali, Ni Kadek Yuli Widiani menghembuskan napas terakhirnya, Minggu (5/8/2018) sekitar pukul 20.00 WITA usai gempa bumi yang menimpa Lombok Utara dan sekitarnya dengan kekuatan 7,0 skala richter (SR).
Dek Yuli, begitu orang menyapanya, diketahui wafat setelah tertimpa reruntuhan bangunan tepat di kepalanya.
Dilansir dari Tribun-Bali.com, korban yang menghuni indekos di Jalan Juwet Sari no 25 Pemogan, Denpasar Selatan itu mengalami kepanikan akibat guncangan gempa sehingga berlari keluar.
Namun nahas ia malah tertimpa reruntuhan.
Kanit Reskrim Denpasar Selatan Iptu Hadimastika Karsito Putro membenarkan hal tersebut.
Dia mengatakan kalau gadis kelahiran Tegal Sari, 7 September 1997 itu meninggal karena ditimpa reruntuhan.
"Korban panik berlari keluar. Saat lari korban ditimpa runtuhan tembok dan meninggal dunia akibat tertimpa tembok yang roboh mengenai sekujur tubuh korban dan mengakibatkan luka terbuka pada kepala bagian belakang korban." jelas dia.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun Bali, pada saat terjadi gempa dahsyat Dek Yuli alias Dex Uli sedang berada di dalam kamar berdua bersama kakaknya I Gede Angga.
Akibat getaran gempa keras, Dex Uli panik lalu bergegas lari ke luar kamar.
Angga sudah melarang keluar dan disuruh diam di kamar.
• BNPB Taksir Kerugian Akibat Gempa di Lombok Mencapai Rp 1 Triliun
Bahkan kakaknya sempat menarik bajunya agar tidak keluar kamar.
Namun Dex Uli tetap berlari keluar kamar.
Nahas, baru sampai depan kamar, tiba-tiba tembok rumah kos roboh lalu menimbun korban.
Perempuan tamatan SMKN 1 Kubu ini kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Kerta Usada, Denpasar.
Namun, nyawa Dex Uli tidak bisa ditolong lagi. Ia meninggal dunia.
Kesaksian orang terdekat Dek Yuli
Menurut pengakuan anak pemilik kos, Made Muryana (42), Yuli baru kos di tempat ini sekitar empat hingga lima bulan.
"Ngekos baru empat hingga lima bulan di sini. Kalau tidak salah dia kerja di Kuta," kata Muryana, Senin (6/8/2018) pagi.
Muryana menuturkan, setengah jam sebelum gempa, korban dapat menelepon tuan rumah untuk meminjam bor.
"Setengah jam sebelum gempa dapat nelpon bapak saya, katanya mau minjem bor mau pasang kipas angin. Karena sudah malam, ayah saya bilang besok saja. Dia (korban) mengiyakan," imbuh Muryana.
Tidak jadi meminjam bor, Yuli meminjam palu di teman kos sebelahnya.
"Hingga ada gempa, menurut pengakuan tetangga kosnya, Yuli masih ketak ketok masang kipas. Lalu pas gempa tetangga kos meneriaki. Mungkin karena panik langsung lari. Kakaknya juga sudah memperingati dan memegang tangannya agar tidak lari. Tapi dia lari dan pas keluar tembok depan kos roboh," katanya.
Dari lima kos yang ada di lokasi ini, Yuli kos di kosan nomor 3 .
• Gempa Lombok, 7 Wisatawan Domestik Meninggal di Gili Trawangan
Tembok yang roboh milik adik pemilik kos.
"Katanya hampir seluruh tubuhnya ditimbun tembok. Yang roboh ini tembok sambungan, jebol 5 batako," katanya.
Hal ini dibenarkan oleh pedagang rujak langganan Yuli yaitu Made Dana yang berjualan tidak jauh dari tempat kosnya.
"Dia sering beli rujak di warung saya. Anaknya sangat polos. Dia juga cantik," kata Dana.
Awal-awal Yuli beli rujak ke warung milik Dana, dirinya bertanya kepada Yuli, "kos di mana dik?"
"Dia jawab 'niki dajane Pak' (Ini diutara Pak) polos dan kalem," imbuh Dana.
Setelah kejadian gempa tersebut dan foto Yuli viral di media sosial, anak Dana menunjukkan foto Yuli kepada dirinya.
"Ketika anak saya memperlihatkan saya terkejut. Ini langganan saya yang selalu beli rujak ke warung saya," katanya.
• Ratusan Polri Diberangkatkan dari Bandara Soekarno-Hatta untuk Membantu Korban Gempa Lombok
Dek Yuli merupakan satu dari 91 korban yang tercatat meninggal akibat gempa bumi di Lombok Utara.
Dilansir dari Kompas.com, sedikitnya 209 korban luka-luka akibat bencana gempa bumi tersebut.
Sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menjelaskan, gempa bumi bermagnitudo 7 yang berpusat di lereng Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB), merupakan gempa bumi utama (main shock) dari rangkaian gempa terdahulu.
Artinya, gempa dengan magnitudo 6,4 pada 29 Juli lalu merupakan gempa awalan (fore shock).
Adapun lokasi tepatnya gempa ini berada di lereng utara timur laut Gunung Rinjani pada jarak 18 kilometer arah barat laut Lombok Timur pada kedalaman 15 kilometer.