"Dulu ada film ini (Emak Ingin Naik Haji).... Harusnya diganti judulnya "Ibu Bangsa Ingin Naik Haji" Hahahahaaaa....," tulis warganet.
• Fadli Zon Tulis di Twitter: Gelorakan #2019GantiPresiden Hingga #2019tetapAntiPKI
• Iklan Jokowi Viral: Fadli Zon Minta Copot, Sindiran Ferdinand hingga Klarifikasi Kemenkominfo
• Dukung Prabowo di Pilpres 2014, Ridwan Kamil Ungkap Alasan Sekarang Dukung Jokowi
Diberitakan sebelumnya, Giwo Rubianto Wiyogo menolak dengan tegas perempuan Indonesia disebut disebagai 'emak-emak'.
"Kami tidak mau kalau kita perempuan Indonesia yang sudah mempunyai konsep ibu bangsa sejak tahun 1935 sebelum kemerdekaan, kalau dibilang emak-emak," ucap Giwo Rubianto Wiyogo diiringi tepuk tangan.
Tak hanya itu menurut Giwo Rubianto Wiyogo tak ada yang namanya istilah 'the power of emak-emak'.
"Kami tidak setuju tidak ada 'the power of emak-emak' yanga ada 'the power of ibu bangsa'," jelasnya lagi.
Pernyataan Giwo Rubianto Wiyogo rupanya mengudang kontroversi.
Ada pihak yang setuju, namun ada juga pihak yang menentang.
Politikus Partai Demokrat Zara Zettira memberikan sindiran pedas terkait pernyataan Giwo Rubianto Wiyogo.
Menurut Zara Zettira negara lain sudah sibuk membicarakan perihal kesetaraan perempuan di berbagai bidang.
• Mahasiswa Hingga Emak-emak Ikuti Kampanye Pencegahan Stunting di Monas
• Di Rumah Djoko Santoso, Puluhan Emak-emak Deklarasikan Dukungan kepada Prabowo-Sandiaga Uno
TONTON JUGA
Namun Giwo Rubianto Wiyogo yang menyebut dirinya sebagai ibu bangsa justru masih sibuk mengurusi istilah 'emak-emak'.
Hal tersebut disampaikan Zara Zettira di media sosial, Twitternya pada Minggu (16/9/2018).
"Negara lain sudah bicara soal kesetaraan kesempatan untuk perempuan, ehhhh ibu bangsa masih ngurusin istilah emak-emak,"
Pantauan TribunJakarta.com sindiran Zara Zettira dicuit sekitar satu jam yang lalu.
• Unjuk Rasa di Depan Mabes Polri, Emak-Emak Minta Bertemu Kapolri
• Ketiban Rezeki, Udin Mengaku Es Dogernya Diborong Korlap Unjuk Rasa Emak-emak di Mabes Polri
Joko Widodo Setuju dengan Sebutan Ibu Bangsa