Gempa di Donggala

Andi Arief Sebut Puan Maharani Menteri yang Harus Bertanggung Jawab Atas Gempa di Donggala

Penulis: Erlina Fury Santika
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Andi Arief (kiri) dan Puan Maharani (kanan)

"Penyaluran bantuan, pelayanan kesehatan dan penanganan pengungsian akan segera dilaksanakan," tambahnya.

Kondisi dan kebutuhan mendesak para pengungsi

Sementara itu di Palu, Sulawesi Tengah, sejumlah warga saling berebut makanan pascagempa dan tsunami pada Minggu (30/9/2018).

Warga berebut makanan di minimarket sampai pasar swalayan di Kota Palu.

Bukan tanpa sebab mereka berebut amaknan di minimarket hinggga pasar swalayan.

Menurut penuturan warga setempat, sejauh ini belum banyak bantuan makanan yang datang untuk mencukupi kebutuhan warga Kota Palu dan sekitarnya.

Tak hanya itu, seorang warga, Abdullah mengatakan, belum banyak dapur umum yang didirikan.

Diterjang Gempa dan Tsunami, Rumah Keluarga Sandi Sute di Palu Hancur  

Kota Palu Dipenuhi Reruntuhan Puing Akibat Gempa, Jokowi Ungkap 4 Hal yang Harus Dilakukan

Atlet Paralayang Singapura Berguling-guling dan Lihat Hotel Runtuh Saat Gempa di Palu

Sehingga, warga yang kesulitan mencari makan pun harus berebut makannan di minimarket hingga pasar swalayan.

Abdullah pun mengaku terpaksa berebut makanan di minimarket karena tak ada lagi makanan untuk bertahan hidup.

"Susah cari makan, Alfamidi dan BNS (Bumi Nyiur Swalayan) dijarah," kata Abdullah seperti dikutip dari Kompas.com, Senin (1/10/2018).

Selain berebut makanan di swalayan dan minimarket, para korban juga berebut BBM di SPBU.

Seperti diketahui, pascagempa, sebagian besar SPBU di Kota Palu memilih berhenti beroperasi.

Hal ini membuat pasokan BBM ke masyarakat terhenti.

Salah satu SPBU yang menjadi tempat warga mencari BBM adalah SPBU di Jalan Pue Bongo, Kota Palu.

Aksi berebut BBM sempat diwarnai kericuhan.

Warga saling berebut BBM dan saling teriak.

Halaman
123

Berita Terkini